Konflik Suriah
Rusia Tuding Arab Saudi Persenjatai Pasukan Oposisi Suriah
Pasukan oposisi Suriah (Merdeka.com/Santrinews.com)
Moskow – Rusia menuding Arab Saudi dan beberapa negara Teluk lainnya mendanai pasukan oposisi dalam konflik Suriah.
Tuduhan Rusia itu terlontar menanggapi tudingan Pangeran Saud al-Faisal, Menteri Luar Negeri Saudi yang menyebut Rusia bertanggung jawab dalam pembunuhan massal di Suriah lantaran dukungan militer untuk rezim di sana.
“Tentu saja, kita tidak akan membenarkan diri kita sendiri di hadapan orang. Sikap mendasar kami pada Suriah sudah diketahui dengan baik,” kata Kementerian Luar Negeri Rusia dalam satu pernyataan, seperti disadur dari AFP, yang dilansir Republika, Sabtu, 29 Juni 2013.
Pada saat yang sama, kata Kemenlu Rusia, sejumlah ibu kota, termasuk Riyadh, sayangnya tidak malu menggunakan segala macam metode dan kontak. “Termasuk dengan pembiayaan dan mempersenjatai teroris dan ekstrimis internasional,” bunyi pernyataan Kemenlu Rusia. “Tindakan tersebut harus benar-benar dihentikan.”
Presiden Suriah Bashar al-Assad mengatakan pasukan oposisi sebagai ‘teroris’. Sikap itu kemudian mendapat dukungan dari Moskow. Dukunan Rusia bukan sekedar ucapan, Negeri Tirai Besi itu memasok sekutu Timur Tengahnya itu dengan senjata-senjata strategis berdasarkan kontrak yang ditandatangani sebelum konflik pecah pada Maret 2011.
Pihaknya juga memblokir serangkaian resolusi Dewan Keamanan PBB mengutuk Bashar untuk kekerasan, kata pemantau yang berbasis di Inggris yang kini telah menewaskan lebih dari 100 ribu jiwa. (ahay/saif).