Pemabuk dan Gambar Mbah Hamid

KH Abdul Hamid Pasuruan (santrinews.com/istimewa)
Kiai Haji Abdul Hamid Pasuruan —allahumma yarham— adalah sosok ulama kharismatik. Hal tersebut bukan hanya karena kedalaman ilmu, melainkan juga karena keluhuran budi dan kemakrifatannya.
Tak heran, jika setiap tahunnya masyarakat dari berbagai penjuru berdatangan ke acara haul ulama besar ini. Bahkan, beberapa hari sebelum pelaksanaan, sejumlah jamaah sudah mulai berdatangan ke Kota Pasuruan.
Suatu ketika ada tiga pemuda yang hobi mabuk sedang berpesta.
“Kalau mau mabok jangan di sini,” kata pemuda pertama.
“Memangnya kenapa?” timpal pemabuk kedua.
“Sungkan, di rumah ini ada gambar Mbah Hamid,” kata pemabuk pertama.
“Ah, kan hanya gambar, bukan beliau,” kata pemabuk kedua.
Ternyata, pemabuk pertama naik pitam.
“Kamu boleh mengatakan itu hanya gambar, tapi beliau adalah waliyullah yang harus kita hormati,” sergahnya.
Sang pemuda masih saja bersikukuh agar pesta miras segera dimulai. “Di sini lain,” temannya melarang.
Akhirnya, perkelahian tak bisa dielakkan.
“Wis, wis, buyar. Ojo mabuk nang kene (sudah buyar, buyar. Jangan mabuk di sini),” kata pemuda ketiga melerai.
Begitulah sosok Mbah Hamid yang dikenal sebagai walyiullah. Gambarnya saja, demikian dihormati para pemabuk. Alfatihah…! (*)