Putra Mbah Hamid Cerita Keampuhan Qunut Nazilah Saat NU Hadapi Orba

Rois Syuriah PBNU, KH Idris Hamid menyampaikan taushiyah saat pembukaan Muskercab III PCNU Kota Pasuruan (santrinews.com/ist)

Pasuruan – Dinamika politik yang memanas dan mengancam tali silaturahim sesama anak bangsa mendapat perhatian serius dari para ulama sepuh. Rois Syuriah PBNU, KH Idris Hamid mengajak seluruh Nahdliyyin untuk bersama-sama melakukan gerakan pembacaan Qunut Nadzilah di semua musholla dan masjid untuk menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Hal tersebut ia sampaikan dalam pembukaan Musyawarah Kerja Cabang (Muskercab) III Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kota Pasuruan pada Ahad, 5 Februari 2017.

Pengasuh Pondok Pesantren Salafiyah Kota Pasuruan ini menyebutkan bahwa gerakan pembacaan Qunut Nazilah terbukti ampuh menyelesaikan berbagai persoalan bangsa.

Kiai yang juga putra ulama Kharismatik KH Abdul Hamid Pasuruan tersebut bercerita bahwa ketika tahun 1974 terjadi kegaduhan kala RUU Pernikahan yang ditentang oleh seluruh ulama akan disahkan oleh pemerintah orde baru.

Namun melalui gerakan Qunut Nadzilah, akhirnya RUU tersebut ditarik sesaat menjelang disahkan. KH Bisri Syamsuri memerintahkan pembacaan Qunut Nadzilah yang akhirnya berhasil memaksa presiden untuk menarik draft RUU Pernikahan setelah beliau bertemu langsung dengan Soeharto.

“Ternyata doa adalah senjata ampuh dalam menjaga indonesia. Mari ajak masyarakat untuk menggelorakan gerakan doa terutama Qunut Nadzilah untuk turut bersama-sama menjaga negeri yang kita cintai ini, dan menghimbau kepada PCNU Kota Pasuruan untuk menggerakan pembacaan Qunut Nadzilah di seluruh kota Pasuruan,” ucapnya. (ubaid/onk)

Terkait

Daerah Lainnya

SantriNews Network