Gubernur BI Yakin Pesantren Mampu Dongkrak Ekonomi Syariah

Gubernur Bank Indonesia Agus DW Martowardojo (santrinews.com/dok)
Surabaya – Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus DW Martowardojo yakin pondok pesantren di Jawa Timur mampu mendongkrak perkembangan ekonomi syariah karena besarnya potensi di sektor itu.
“Lembaga pesantren yang dikenal sebagai salah satu alat syiar Islam dapat dioptimalkan menjadi motor edukasi keuangan syariah di Indonesia,” kata Agus pada Seminar Internasional Keuangan Syariah 2014, bertajuk ‘An Integrated Development of Islamic Finance Towards Financial Stability and Sustainable Economic Development’ di Hotel Marriot Surabaya, Senin 3 Nopember 2014.
Ia mengemukakan, BI bersama Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyambut positif Jatim mampu melaksanakan program percepatan pembangunan ekonomi syariah. Hal itu sesuai dengan akselerasi yang dilakukan oleh Gubernur Jatim Soekarwo.
“Kami harap pada tanggal 5 November mendatang penandatanganan kerja sama tentang Deklarasi Surabaya yakni terciptanya perkembangan ekonomi syariah di Jatim bisa terealisasi dengan sukses,” ujarnya.
Pada kesempatan itu, Gubernur Jatim Soekarwo menyatakan, potensi perkembangan ekonomi syariah di Jatim didukung oleh 6.000 pondok pesantren. Bahkan para pemilik pondok pesantren itu juga meminta pemerintah memaksimalkan program itu.
“Semua kiai di Jatim mendukung konsep restrukturisasi ekonomi syariah,” ucapnya.
Oleh sebab itu, seperti dilansir Antara, tambah dia, ada dua kepentingan besar pada pemberlakuan skema pembiayaan ekonomi syariah itu. Pihaknya berharap pengusaha skala kecil bisa dibantu oleh ekonomi syariah (Islam).
“Selain kelompok mikro ada bank UMKM yang bisa dioptimalkan,” katanya.
Kemudian, sebut dia, khusus di tatanan on farm Pemprov Jatim berharap Bank Tani juga bisa secepatnya diwujudkan di penjuru Nusantara.
Ia optimistis, dengan terciptanya restrukturisasi perbankan secara syariah itu maka konsep ekonomi tersebut dapat terealisasi maksimal.
“Khususnya dengan pembiayaan yang murah, mudah, dan barokah bagi masyarakat,” tukasnya.
Mengenai kegiatan saat ini, President Islamic Development Bank (IDB) Group, Ahmed Mohammed Ali melanjutkan, memang dilaksanakan untuk mengelaborasi berbagai hal terkait penerapan keuangan syariah. Apalagi guna menghadapi berbagai kondisi dan perkembangan yang terjadi. Bahkan dalam rangka mendorong pengembangan keuangan ekonomi syariah di Tanah Air.
“Sejumlah topik yang dibahas pada konferensi hari ini dinilai masih relevan dengan perkembangan keuangan syariah Indonesia maupun global,” tuturnya. (jaz/ahay)