Berdirinya NKRI Berkat Kontribusi Pesantren
Para pemateri Halaqah Pondok Pesantren (suaramerdeka/santrinews.com)
Kudus – Rektor Universitas Wahid Hasyim Semarang (Unwahas) Dr Noor Ahmad MA, mengatakan, pesantren pernah dicurigai sebagai sarang teroris. Namun, kecurigaan itu sangat mudah terbantahkan.
“Kecurigaan seperti ini sebenarnya terbantahkan, sebab berdirinya Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) salah satunya karena dukungan dari pesantren,” kata Noor Ahmad.
Hal itu diungkapkan dia saat memberi sambutan pada pembukaan acara ‘Halaqah Pondok Pesantren’ yang diselenggarakan oleh Pondok Pesantren Luhur Wahid Hasyim Semarang, di Hotel Abbas, Sabtu sore, 21 September 2013.
Halaqah yang akan berlangsung hingga Senin pekan depan ini, diikuti ratusan santri dari berbagai pondok pesantren (Ponpes) di Kudus, Pati, Demak, dan Jepara.
Dalam acara itu juga dihadiri Drs H Khoiruddin MA (Kepala Kantor Wilayah Kanwil Kementerian Agama Jawa Tengah), KH Amdjad Al-Hafidh dan M Ali Haidar Buchori SAg MSI (pengasuh Ponpes Luhur), serta H Nur Cholid MAg MPd dan Drs H Asro’ie Thohir MPdI (pakar pendidikan).
Noor Ahmad menambahkan bahwa banyak alumni pesantren yang menjadi orang hebat.
“Presiden RI pertama Ir Soekarno adalah santri, apalagi Mbah Hasyim (KH Hasyim Asy’ari-Red), beliau adalah pendiri pesantren, pendiri Nahdlatul Ulama (NU), dan juga seorang pejuang (kemerdekaan-Red),” katanya.
Untuk itu, ia pun sangat berharap kekuatan pesantren tersebut akan tetap berkontribusi bagi bangsa dan negara Indonesia. “Dulu, pesantren menegaskan bahwa NKRI adalah harga mati. Dan sampai kapan pun, kekuatan pesantren sangat lah penting,” tegasnya.
Dalam kesempatan yang sama Khoiruddin juga mengutarakan hal senada. “Kami berharap, basis-basis kekuatan pesantren ini bisa mewarnai kehidupan berbangsa dan bernegara,” ungkapnya. (shir/sm)