Budayawan dan Santri Rayakan 70 Tahun Gus Mus
Semarang – Sejumlah budayawan dan seniman serta santri menghadiri peringatan ulang tahun ke-70 KH Mustofa Bisri—akrab disapa Gus Mus—yang digagas oleh sejumlah seniman dan santri di Semarang. Acara ini dihelat di Balairung Universitas PGRI Semarang, Sabtu malam, 6 September 2014.
Sejumlah budayawan dan seniman yang hadir dalam acara bertajuk Selamatan Gus Mus 70 Tahun tersebut, antara lain, Goenawan Mohammad, D. Zawawi Imron, Radhar Panca Dahana, Sujiwo Tejo, Reni Jayusman, Prie G.S., Tanto Mendut, Djoko Pekik, Sanusa Nugroho, dan Triyanto Triwikromo.
Sejumlah pejabat juga tampak hadir. Di antaranya, Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin, Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Muhaimin Iskandar, Menteri Pembangunan Daerah Tertinggal Helmy Faishal Zaini, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Mari Elka Pangestu, Direktur Jenderal Kebudayaan Kemendiknas Kacung Marijan, dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.
“Acara ini tidak dimaksudkan untuk memperingati ulang tahun Gus Mus, tapi selamatan mengambil keteladanan dari sosok Gus Mus,” ujar Kholiq Arif, mewakili panitia penyelenggara, saat pembukaan acara.
Acara ini, seperti dilansir Tempo, diawali dengan pemutaran video profil Gus Mus. Di tempat yang sama, panitia juga memamerkan dan menjual puluhan lukisan Gus Mus. Selain keluarga besar Gus Mus, hadir pula keluarga besar mendiang Presiden KH Abdurrahman Wahid, seperti Shinta Nuriah dan Yenny Wahid.
Gus Mus lahir di Rembang, 10 Agustus 1944. Selain memimpin Pondok Pesantren Raudlatut Thalibin, Rembang, dan menjabat Rais Aam Syuriah PBNU, ia juga dikenal sebagai penyair, pelukis, dan kolumnis. (jaz/onk)