NU Jatim ‘Buka Pintu’ bagi Seniman dan Budayawan

Ketua PWNU Jawa Timur KH M Hasan Mutawakkil Alallah (santrinews.com/hady)
Surabaya – Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama Jawa Timur membuka pintu lebar bagi para seniman dan budayawan untuk membuat kegiatan di kantor-kantor NU se-Jatim atau mengadakan kegiatan budaya bekerja sama dengan pengurus NU se-Jatim.
“Bagaimanapun, keberadaan Lesbumi itu penting di era globalisasi seperti sekarang ini, karena semua negara pada era ini akan menjadi limpahan budaya global, padahal budaya itu merupakan identitas dan bukti kehebatan suatu negara,” kata Ketua PWNU Jatim KHM Hasan Mutawakkil Alallah.
Kiai Mutawakkil menyampaikan demikian pada pembukaan acara ‘NU di Tahun Kebudayaan 2014’ di teras utara Gedung PWNU Jatim, Jalan Masjid Al Akbar Timur 9 Surabaya, Ahad sore, 21 Desember 2014. Acara ini digelar oleh Lembaga Seni Budaya Muslimin Indonesia (Lesbumi) Nahdlatul Ulama (NU) Jawa Timur.
Pengasuh Pesantren Zainul Hasan, Genggong, Probolinggo itu menyatakan bahwa ajaran Islam tidak memberangus budaya, bahkan Islam bisa mengaliri nilai-nilai religi pada kebudayaan yang tidak Islami. “Para walisongo sudah membuktikan itu,” katanya.
Acara “NU di Tahun Kebudayaan 2014” digelar Lesbumi NU Jatim selama sepekan di Gedung PWNU Jatim, Jalan Masjid Al Akbar Timur 9, Surabaya, 21-27 Desember 2014.
Selain pembukaan, agenda acaranya adalah workshop kaligrafi (21-22/12), pameran lukisan yang melibatkan 19 pelukis (21-27/12), diskusi budaya bersama Eros Djarot dan Acep Zamzam Noor (22/12), Pagelaran Musik Islami (22/12), diskusi sastra dan bedah puisi (23/12), penutupan dengan Musik Patrol dan pemutaran film dokumenter pada Sabtu, 27 Desember 2014. (ahay)