Detik-detik Sebelum Bung Tomo Wafat Saat Wukuf di Arafah
Ilustrasi: Bung Tomo (santrinews.com/dok)
Jakarta – Bung Tomo, pahlawan yang membakar semangat rakyat dalam peperangan 10 November 1945, wafat di Arafah, Mekah, saat wukuf. Ia wafat pada 7 Oktober 1981, atau empat hari setelah hari ulang tahunnya.
Sehari sebelum wafat, Bung Tomo sempat bertanya ke Sulistina, “Masih punya uang buat pulang, enggak?” Bung Tomo menanyakan hal tersebut karena tahu keluarganya hanya punya uang pas-pasan selama tinggal di Mekah.
Tapi Sulistina tak ambil pusing. Dia hanya menjawab, “Sudah. Yang penting Mas Tom sembuh dulu.” Siapa sangka itu menjadi percakan terakhir antara Bung Tomo dan Sulistina.
Sebelumnya Bung Tomo terserang dehidarasi akut akibat kelelahan saat menjadi pemimpin kelompok terbang haji dadakan. Sulistina, istri Bung Tomo, ingat betul sorot mata suaminya yang semula tegas dan kerap sangar saat berpidato jadi memerah nan sayu, lengkap dengan kantong mata yang gelap.
Bung Tomo, Sulistina bercerita, terserang dehidrasi akut. Tak jarang pria pemilik nama asli Sutomo itu merasa kepalanya berputar-putar. Tapi Bung Tomo berkukuh untuk tetap mengurus jemaah haji Indonesia yang sedang menunaikan Rukun Islam ke-5 di Baitullah, rumah Allah.
“Di tengah kesibukan itulah kondisi suami saya menurun,” ujar Sulistina. Ketika tak sadarkan diri, Si Bung akhirnya dilarikan keluarganya ke Rumah Sakit Kerajaan Arab Saudi, Jeddah, pada 3 Oktober 1981, bertepatan dengan hari ulang tahunnya yang ke-61. Menurut diagnosis dokter, Bung Tomo terkena komplikasi dehidrasi akut dan stroke. (us/tempo)