Dunia Belajar Penanggulangan Terorisme ke Indonesia

Kapolda Sulawesi Selatan Irjen Pol Hamidin sambutan pembukaan kegiatan pencegahan terorisme, di Padivalley Golf Club Pattalassan Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, Selasa, 28 Agustus 2019 (santrinews.com/istimewa)

Gowa – Kepala Kepolisian Daerah (Polda) Sulawesi Selatan Irjen Pol Hamidin mengatakan, penanganan kasus terorisme di Indonesia dianggap paling efektif oleh negara-negara di dunia. Negara lain yang belajar menangangi terorisme di Indonesia melalui BNPT adalah Kazakhstan.

Hal itu disampaikan Irjen Hamidin saat membuka kegiatan “Harmoni dari Sekolah” di Padivalley Golf Club Pattalassan Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, Selasa, 28 Agustus 2019.

“Metode yang digunakan Indonesia lewat BNPT dalam penanggulangan terorisme adalah pendekatan lunak, pendekatan inilah oleh Negara-negara tersebut minta diajarkan dan diimplementasikan dalam menjaga keamanan negaranya,” kata Irjen Hamidin.

Kegiatan bertajuk “Integrasi Nilai-nilai Agama dan Budaya di Sekolah dalam Menumbuhkan Harmoni Kebangsaan” itu digelar atas kerjasama Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) dan Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Sulawesi Selatan.

Menurut Hamidin, hanya BNPT di dunia ini yang bisa membangun rekonsiliasi antara mantan narapidana terorisme dengan korban terorisme. Inilah yang menjadi kekaguman negara-negara di dunia terhadap Indonesia dalam penanggulangan terorisme.

“Narapidana terorisme yang telah menjalani proses hukum dikembalikan dalam masyarakat untuk menjalani proses kehidupan secara normal sama dengan masyarakat pada umumnya, tentu dengan pembinaan oleh BNPT,” sambung mantan Deputi Kerjasama Internasional BNPT ini.

Ia menegaskan, penanganan radikalisme dan terorisme yang terukur membuat posisi Indonesia sebagai salah satu negara paling aman di dunia. Hal tersebut berdasarkan hasil penelitian Gallup Global Law and Order yang mempatkan Indonesia pada posisi ke-9 setelah Canada, Switzerland, Hong Kong, Uzbekistan, Finland, Iceland, dan Norway. Posisi pertama ditempati oleh Singapura.

Hal itu pula, lanjut dia, yang membuat Indonesia berkesempatan menjadi anggota tetap PBB. Selain itu, didukung oleh index persepsi masyarakat yang menempatkan TNI-Polri pada posisi satu dan dua setelah KPK menempati posisi yang pertama. (shir/onk)

Terkait

Nasional Lainnya

SantriNews Network