Santri Asal Malaysia dan Pakistan Belajar di Pesantren Kampoeng Quran
Bandung – Kampoeng Quran Bandung kini telah meluluskan sekitar 200 santri. Tak hanya dari dalam negeri. Ustaz Iskandar mengatakan telah ada santri dari Malaysia dan Pakistan yang menuntut ilmu.
Di angkatan terbaru tahun ini, ada 40 anak yatim dan dhuafa yang belajar di lembaga ini secara cuma-cuma.
Ada pula sejumlah santri yang dikenai subsidi silang maupun pesantren berbayar, namun untuk sementara ini telah dihentikan. Pasalnya, tempat yang tersedia masih terbatas.
Saat ini, Kampoeng Quran Bandung telah beroperasi di dua lokasi, yaitu di wilayah Dago dan Vila Kahuripan, Kadungora, Garut. Dua-duanya masih berupa bangunan sewa.
Kepercayaan masyarakat terhadap lembaga ini juga diperlihatkan dengan banyaknya tawaran wakaf di beberapa titik di Kota Bandung.
Tawaran ini disambut dengan positif oleh pengelola Kampoeng Quran. Beberapa bulan lalu, lembaga ini telah memulai pembangunan gedung pertama Kampoeng Quran di Jalan Tarakan Muncang, Cileunyi, Bandung.
Berjalannya Kampoeng Quran hingga tahun ketiga tak lepas dari dukungan istri Ustaz Iskandar. Ia mengaku keduanya saling memotivasi untuk melakukan kebaikan.
“Yang paling penting, bagaimana kita menjadi khairunnaas, anfa’u linnas. Sebaik-baik manusia yang paling banyak manfaatnya buat orang lain,” ujar dia. (jaz/rol)