Ulama Malaysia Kunjungi Pesantren di Jatim

Rombongan ulama Malaysia bersilaturahmi di Kantor PWNU Jatim, Sabtu, 20 Desember 2014 (santrinews.com/dok)

Surabaya – Dalam rangkaian kunjunganya di Jawa Timur, sejumlah tokoh agama dari negara Jiran Malaysia mengunjungi beberapa pondok pesantren.

Penegasan ini disampaikan M Zunaidul Muhaimin disela-sela mendampingi rombongan dari lembaga dan kampus yakni Universitas Tun Husain onn Malaysia (UTHM), Majlis Agama Johor, serta Institut Ahli Sunnah wal Jamaah kampus UTHM ke sejumlah pesantren di Jawa Timur, Ahad, 21 Desember 2014.

“Ada 22 rombongan dari Malaysia yang mengikuti kunjungan ini,” kata Wakil Direktur Aswaja NU Center Jawa Timur ini.

Jumlah ini lebih besar dari rencana semula yang hanya 16 orang.  Mereka mengunjungi sejumlah pesantren karena ingin mendapatkan informasi secara langsung dari para pimpinan dan pengelola pesantren. 

“Rombongan adalah utusan dari perguruan tinggi dan sejumlah lembaga di Malaysia,” katanya.

Pada Sabtu kemarin, 20 Desember 2014, rombongan dari Malaysia itu diterima oleh pengurus NU Jatim di kantornya, Jalan Masjid al-Akbar Timur 9 Surabaya. Sejumlah kiai seperti KH Miftachul Akhyar (Rais), KH Abdul Matin (Wakil), KH Hasan Mutawakkil Alallah (Ketua), H Hamid Syarif, dan KH Jazuli Nur (Wakil) hadir saat penyambutan ini.

Ustadz Muhaimin, sapaan akrabnya menandaskan bahwa dari kunjungan ini akan ditindaklanjuti dengan akan diselenggarakannya daurah Aswaja secara lebih intensif.

“Juga akan dilakukan pertukaran pelajar atau santri hingga dosen demi pemantaban kerjasama tersebut,” tandas kandidat doktor di Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya ini.

Dan semuanya akan dituangkan dalam nota kesepakatan yang ditandatangani bersama, lanjutnya.

Rombongan itu mengunjungi Pondok Pesantren Al-Fitroh Kedinding Surabaya. Hari kedua (hari ini) adalah berkunjung ke Pondok Pesantren Sidogiri di Pasuruan. “Di Pesantren Sidogiri, para rombongan berkunjung lumayan lama sejak pagi hingga sore,” kata dosen di Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa) ini.

Selama di Pasuruan, rombongan juga singgah di pesareann KH Abdul Hamid. Keesokan harinya, rombongan melanjutkan kunjungan ke dua pesantren. “Pondok Pesantren Zainul Hasan Genggong Probolinggo dan terakhir di Pondok Pesantren Bumi Shalawat Sidoarjo,” terang Muhaimin.

Dan pada hari Selasa (23/12), rombongan akan bergabung dalam seminar internasional yang diselenggarakan Aswaja Center NU Jatim di Asrama Haji Sukolilo Surabaya. “Mereka akan menceritakan pengalaman tantangan yang dihadapi serta peluang yang dapat ditindaklanjuti bersama,” katanya.

Sedangkan hari Rabu, rombongan akan mengunjungi makam Syaikhona Muhammad Kholil di Bangkalan, Sunan Ampel serta Taman Bungkul Surabaya.

Selama kunjungan, para akademisi dan ulama tersebut setidaknya ingin mendapatkan gambaran soal proses seleksi dan pendaftaran santri baru. “Selanjutnya juga akan diperdalam perihal proses belajar mengajar di masing-masing pesantren tersebut,” katanya.

Kurikulum di masing-masing pesantren juga tidak luput dari perhatian rombongan. “Demikian juga pengawasan selama para santri mondok, juga penilaian yang dilakukan setiap pesantren terhadap para santri,” ujarnya. 
Sedangkan yang tidak kalah penting adalah pola distribusi dari setiap pesantren terhadap alumni yang dimiliki.

“Tentu masing-masing pesantren memiliki model yang berbeda dalam pengelolaan dan distribusi para alumninya,” pungkas Muhaimin.

Direktur Aswaja NU Center Jatim KH Abdurrahman Navis menandaskan bahwa kunjungan ini sebagai buah kerjasama yang intensif dengan sejumlah tokoh dan kampus di Malaysia. “Karenanya, kami berusaha menjadi tuan rumah yang baik dengan memberikan pelayanan kepada mereka,” katanya.

Kiai Navis, sapaan akrabnya juga menandaskan dari kerjasama ini diharapkan akan ada tindaklanjut yang bisa dilakukan pada kesempatan berbeda. “Bisa dengan pesantren yang dituju, juga dengan Aswaja NU Center,” kata Wakil Ketua PWNU Jatim ini. (saif/ahay)

Terkait

Nasional Lainnya

SantriNews Network