Pakistan Akhirnya Bebaskan Empat Santri Asal Indonesia

Seorang pelajar sedang belajar di salah satu lorong di Madrasah Taleem ul Quran Medresa di dalam Masjid Bab ul-Alam, Islamabad, 28 Oktober 2014 (santrinews.com/tempo)
Islamabad – Kementerian Luar Negeri memastikan bahwa empat santri asal Indonesia yang ditangkap dan ditahan di Gujrat, Pakistan telah dibebaskan. Mereka telah dilepas sejak Senin malam, 12 September 2016 kemarin dan kembali ke Madrasah dalam keadaan baik.
“Mereka ditangkap bukan karena tindak pidana tertentu, tapi semata-mata karena pihak madrasah tempat mereka menempuh pendidikan, menahan paspor mereka dan belum memperpanjang visa,” kata Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia, Lalu Muhammad Iqbal melalui pesan singkat, Selasa, 13 September 2016.
Keempat santri yakni AR asal Sumatera Barat, AD asal Sumatera Utara, SR asal Kalimantan Barat dan KP asal Sulawesi Selatan ditangkap saat sedang melakukan kegiatan bersama 24 santri asing jemaah tabligh akbar dari berbagai negara.
Mereka ditangkap karena masa berlaku visanya telah berakhir pada Desember 2015. Mengetahui informasi tersebut, KBRI Islamabad segera bergerak cepat. Faiez Maulana, Sekretaris III- Protokol dan Konsuler KBRI Islamabad segera menghubungi rekannya yang merupakan salah satu pengurus markas jamaah tabligh di Raiwind.
“Dalam kasus seperti ini, sangat penting sekali untuk mengetahui identitas, posisi dan keadaan mereka. Kita akan hubungi segala pihak untuk upayakan akses kekonsuleran sesegera mungkin,” kata Faiez.
Pengurus Madrasah saat ini sedang memproses perpanjangan visa bagi keempat santri tersebut di Kementerian Dalam Negeri Pakistan.
“Pengurus Madrasah berjanji akan menyampaikan hasil perpanjangan visa tersebut kepada KBRI Islamabad, segera setelah selesai atau diterima oleh Kemendagri,” kata Duta Besar RI untuk Islamabad, Iwan Amri.
KBRI Islamabad juga telah berkomunikasi langsung dengan empat santri tersebut dan mereka dalam keadaan baik. Untuk memastikan kondisi mereka, pejabat Konsuler akan menuju madrasah di Gujrat besok pagi. (shir/viva)