Indonesia Sambut Baik Rekomendasi Konferensi Ulama Internasional di Lombok

Ulama Negara Burma Waqarudhin Ahmad, Ulama Sudan Syekh Usman Abu Zaid, Moderator Syakur, dan Ulama Myanmar Abu Ridho Annadwi (dari kiri ke kanan) memberikan pemaparannya dalam Konferensi Ulama Internasional di Lombok Barat, NTB (santrinews.com/republika)
Mataram – Wakil Menteri Luar Negeri Abdurrahman Mohammad Fachir menyambut baik rekomendasi pada Deklarasi Lombok yang dihasilkan pada Konferensi Ulama Internasional.
“Pemerintah sangat menyambut baik kerja sama ini terutama dalam upaya bersama menangani tantangan, tidak hanya dunia Islam tapi dunia seluruhnya,” kata Abdurrahman usai penutupan Konferensi Ulama Internasional bertajuk Islam Wasathiyah tersebut, di Lombok Barat, NTB, Senin, 1 Agustus 2016, Senin, 1 Agustus 2016.
Dia menegaskan, memerangi terorisme menjadi komitmen bersama dan bukan bergantung pada satu pihak. Ia berharap, rekomendasi yang telah dikeluarkan dapat direalisasikan secara tepat dan cepat.
“Seringkali kita sangat mudah mencapai suatu kesepakatan, tapi lupa atau sulit melaksanakannya,” terangnya.
Indonesia memiliki empat amanah konstitusi yakni melindungi, mencerdaskan, memakmurkan, dan ikut berkontribusi menciptakan ketertiban dunia. Ia melanjutkan, banyak negara lain melihat Indonesia sebagai model negara yang penuh toleransi, moderat, dan modern.
“Tapi kita masih banyak pekerjaan rumah karena masih banyak saja yang pergi ke Suriah dan Irak. Kita tetap komitmen dengan negara muslim untuk bersinergi mengedepankan moderasi dan dakwah,” tegasnya.
Konferensi yang berlangsung sejak 30 Juli hingga 1 Agustus ini digelar atas kerja sama Majelis Ulama Indonesia (MUI) dengan Rabithah Al Alam Al Islami atau Liga Dunia Islam. Rabithah Al Aalam Al Islami sendiri merupakan lembaga Islam non pemerintah yang didirikan di Mekah, Arab Saudi pada Mei 1962 silam. (shir/rol)