Kekeringan, LPBI NU Salurkan Air Bersih di Pati
Pati – Bencana kekeringan tahun ini akibat kemarau panjang terjadi di berbagai daerah di Indonesia. Dampaknya banyak sumur-sumur dan sumber mata air yang mengering. Kabupaten Pati menjadi salah satu daerah yang terkena imbas kemarau panjang.
Kekeringan di Kabupaten Pati meluas dari 5 kecamatan menjadi 8 Kecamatan yaitu Winong, Jakenan, Jaken, Batangan, Pucakwangi, Gabus, Tambakromo, Kayen bahkan beberapa desa di Kecamatan Kota juga terkena dampak kekeringan dan membutuhkan Bantuan air bersih.Untuk memenuhi 8 kecamatan tersebut, sekurang-kurangnya harus ada 40 tangki air yang dikirim.
Untuk merespon keadaan tersebut, Jumat, 6 November 2015, Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim Nahdlatul Ulama (LPBI NU) Pati, LPBI NU Jawa Tengah serta PP LPBI NU mengadakan bakti sosial di 8 Kecamatan yang dilanda kekeringan paling parah.
Ketua PP LPBI NU, M Ali Yusuf mengatakan, bencana kekeringan dapat disebabkan oleh curah hujan yang jauh di bawah normal pada areal yang airnya telah dimanfaatkan secara maksimal atau pada musim kemarau panjang.
“Dari segi sosial, dampak yang ditimbulkan oleh bencana kekeringan berbeda dengan dampak bencana banjir, tanah longsor, tsunami, ataupun gempa bumi,” tegasnya.
Kekeringan di Indonesia merupakan persoalan yang memiliki dampak yang cukup signifikan utamanya dalam bidang pertanian. Kekeringan yang terjadi terlalu lama bisa berdampak pada turunnya produksi tanaman dan merugikan petani.
Selain itu, produksi pertanian yang rendahberakibat pada menurunnya kondisi pangan nasional bangsa dan menyebabkan stabilisasi perekonomian mudah goyah. Hal lain yang bisa terjadi jika kekeringan terjadi terlalu lama adalah terganggunya sistem hidrolisis lingkungan dan manusia akan kekurangan air untuk dikonsumsi.
“Hal ini tentu sangat krusial sebab air merupakan salah satu unsur kehidupan yang mutlak tersedia untuk keberlangsungan hidup,” tegasnya. (us/onk)