Ketua DPR: NU Ormas Penyejuk Umat sejak Masa Perjuangan
Jakarta – Ketua DPR RI Setya Novanto mengapresiasi Nahdlatul Ulama (NU) sebagai organisasi penyejuk bagi seluruh umat. Bukan hanya umat Islam, melainkan juga seluruh umat beragama di Indonesia.
“NU sejak dulu di masa perjuangan kemerdekaan sampai saat ini, selalu hadir sebagai organisasi yang menyuarakan perdamaian dan kesejukan,” kata Ketua DPR Setya Novanto di Jakarta, Rabu, 1 Februari 2017.
Ketua Umum Partai Golkar itu mengucapkan selamat kepada NU organisasi keagamaan Islam terbesar di Indonesia yang pada Selasa 31 Januari 2017 memperingati hari lahirnya (Harlah) yang ke-91.
Novanto mengatakan, sejarah telah mencatatkan peran penting NU sebagai institusi keagamaan yang terlibat dalam kemajuan dan peradaban bangsa dan negara. Bukan hanya dalam ranah sosial, politik dan ekonomi, tapi juga terutama dalam aspek budaya.
NU, katanya, begitu identik dengan tradisi luhur masyarakat Indonesia. Sebab, ia lahir dari rahim masyarakat, tumbuh dan berkembang bersama masyarakat. Sehingga NU sekian lama telah menjadi simbol kebangkitan masyarakat itu sendiri dari berbagai keterbelakangan.
Menurut Novanto, NU telah berperan dalam mencerdaskan kehidupan bangsa, membangun ekonomi umat, meneguhkan nilai-nilai sosial kemasyarakatan, hingga berperan dalam pendidikan politik di Indonesia.
“Karena itu, sebagai anak bangsa, kita patut berbangga bahwa kita memiliki organisasi yang berbasis keagamaan yang justru telah turut terlibat bagi kemajuan bangsa dan negara. Tidak hanya bagi umat Islam, tapi juga bagi seluruh agama, ras, golongan. Bahkan, bagi berbagai kepentingan yang berbeda-beda,” katanya.
Novanto mengatakan, NU seringkali disebut sebagai paham yang berada di tengah, moderat, mampu beradaptasi dan berakulturasi dengan berbagai tradisi serta paham keagamaan yang ada.
Bahkan, atas dasar itu pula, kata dia, NU telah menunjukkan sebentuk pemahaman yang menjunjung tinggi nilai-nilai toleransi atas berbagai perbedaan paham yang berbeda-beda. NU selalu berdiri di tengah sebagai figur pengayom, penengah dan pemersatu bangsa.
Novanto pun mengajak untuk merenungkan kembali, menapak tilas jejak-jejak sejarah NU agar inspirasi perjalanannya tetap mewarnai pekembangan dan kemajuan bangsa kita saat ini. (us/okz)