Pasca Pilpres 2014
KH Hasyim Muzadi: KPU Harus Jujur dan Adil

KH A Hasyim Muzadi (dok/santrinews.com)
Jakarta – Mantan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH A Hasyim Muzadi mengatakan, masyarakat Indonesia kini sedang menunggu keputusan Komisi Pemilihan Umum (KPU) tentang siapa pemenang pilpres 9 Juli lalu.
“Sekarang kita sedang menunggu keputusan KPU. Sebenarnya yang kita tunggu bukan sekedar keputusan KPU tapi ‘kejujuran’ keputusan KPU,” kata Kiai Hasyim di Jakarta, Jumat, 11 Juli 2014.
Menurutnya, jika keputusan KPU jujur, Indonesia akan selamat. Sebaliknya, jika KPU tak jujur, akan memunculkan reaksi masyarakat. “Kalau keputusan tersebut jujur, keadaan akan selamat. Kalau tidak, tentu ada reaksi. Reaksi terhadap pilpres tidak gampang diatasi,” ujarnya.
Ia menambahkan, reaksi masyarakat akan sulit dibendung. Sebab, di negeri ini sekarang banyak orang yang bisa bicara namun tidak banyak yang didengar rakyat apalagi ditaati.
Masyarakat, katanya, sebenarnya sudah jenuh dan lelah terhadap permainan dalam perhitungan suara pemilu. “Banyaknya anggota KPU/KPUD yang dipecat DKPP, karena memanipulasi suara mulai tingkat paling bawah sampai paling atas,” tandasnya.
Apalagi, kata pengasuh Pondok Pesantren al-Hikam Malang dan Depok ini, sekarang banyak kepala daerah bermasalah dengan hukum.
“Pihak yang kampanye tanpa ada pendengarnya tapi selalu menang, pencurian uang negara untuk ongkos mencuri suara, hampir 70 persen kapala daerah di Indonesia bermasalah padahal secara legal formal terpilih secara sah, sampai dengan dihukumnya ketua MK,” katanya.
Soal perselisihan antar lembaga survei, terangnya, sebenarnya harus diselesaikan antar tim survei itu sendiri, tanpa melibatkan pertentangan antar tim sukses.
“Tim survei itu sendiri yang harus membuktikan ke akuratan surveinya. Masyarakat mengharapkan kejujuran dan kesederhanaan sebagai pengganti kepalsuan dan keserakahan,” pungkasnya. (ahay)