Khofifah: Muslimat NU Berperan Penting Tangkal Penyebaran Napza

Ketua Umum PP Muslimat NU Khofifah Indar Parawansa (santrinews.com/ist)
Palu – Ketua Badan Narkotika Nasional Komjen Budi Waseso menyebut narkoba, psikotropika, dan zat adiktif lainnya (napza) sudah masuk ke pesantren. Terkait hal tersebut, Ketua Umum PP Muslimat NU Khofifah Indar Parawansa memperingatkan bahwa tidak ada satupun lini masyarakat yang tidak disasar oleh bandar narkoba.
Menteri Sosial ini mengungkapkan fakta bisnis narkoba di Indonesia beromzet sekira Rp63 triliun dengan pasaran berkisar 58 juta orang. Masuknya narkoba ke dalam pesantren dinilai Khofifah karena tidak adanya proses verifikasi dan kurangnya info terhadap varian-varian baru napza.
Ditemui usai membuka Konferensi Wilayah Muslimat NU di Palu, Sulawesi Tengah, Khofifah berharap info-info varian terbaru itu diperbarui dan Muslimat NU dapat berperan penting menangkal penyebaran napza.
“Mereka ini rata-rata menjadi speaker atau juru bicara di komunitas masing-masing. Mereka-mereka ini minimal punya Majlis Ta’lim dan setidaknya di sanalah mereka bisa menyuarakannya. Terbiasa bertemu orang saleh sehingga terkadang mereka menganggap narkoba itu dunia asing padahal kenyataannya tidak,” ujar Khofifah, Ahad, 6 Februari 2016.
Mensos menyebut salah satu varian baru napza adalah melalui musik. “Ada kasus, seseorang membayar USD2 untuk mengakses musik. Saat mendengarkan musik badannya merasa enak, tetapi setelah itu badannya seperti mengering. Ini kan bahaya,” tuturnya.
Khofifah ingin agar info-info varian terbaru napza ini cepat dibagikan ke masyarakat. Dengan begitu, ikhtiar untuk resistensi terhadap narkoba di masyarakat menjadi maksimal. (shir/okz)