Luhut Panjaitan: Santri Berperan Penting Tangkal Paham Radikalisme

Menkopolhukam Luhut Binsar Panjaitan (santrinews.com/kriminalitas)

Rembang – Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, keberadaan santri di pondok pesantren memiliki peran penting dalam memerangi radikalisme dan memajukan ekonomi nasional.

Menurutnya, bangsa Indonesia sedang mengalami bonus Demografi, yang artinya sebesar 70 persen warganya berada dalam usia produktif. Pelajar dan santri yang belajar kepada para Kiai, merupakan bagian generasi produktif tersebut.

“Dengan pendidikan yang baik di sekolah maupun pondok pesantren dapat mengarahkan generasi ini mampu bersaing dengan asing di era pasar bebas,” ujarnya, saat berkunjung di Pondok Pesantren Al Anwar, di Desa Karangmangu, Kecamatan Sarang, Rembang, Selasa, 2 Februari 2016.

Kedatangan Luhut BP bersama rombongan didampingi Pangdam IV Diponegoro May Jend TNI Jaswandi, Pj Bupati Rembang Suko Mardiyanto, Kapolres Rembang AKBP Winarto dan Dandim 0720 Letkol Inf Darmawan Setyadi disambut ratusan santri diiringi Marching Band.

Karena itu, dia berpesan agar para santri bersungguh-sungguh dalam belajar, sehingga mampu bersaing menghadapi gempuran ekonomi asing. Jika tidak produktif, tentu bonus demografi akan menjadi masalah bagi negara. “Jangan sampai kita jadi budak di negara sendiri,” ujarnya

Luhut juga menyebutkan, membaiknya ekonomi nasional sebesar 5,5 persen, tak lepas dari program pemerintah di lapisan bawah, seperti program dana desa. Disebutkan, tiap desa kini mendapat dana 1 Miliar, yang bertujuan meningkatkan ekonomi masyarakat Desa, seperti koperasi untuk pertanian dan ternak.

“Sepulang ke desa masing-masing, santri agar ikut membantu membina dana desa kepada arah yang produktif dan jangan sampai disalahgunakan,” imbuhnya.

Luhut juga menyebutkan, radikalisasi agama menjadi ancaman besar bagi persatuan bangsa. Sedangkan pondok Pesantren sebagai tempat penyebaran Islam yang damai, merupakan kunci memerangi radikalisme tersebut.

Dikatakan, santri al-Anwar beruntung bisa belajar kepada KH Maimun Zubair (Mbah Mun). Sebab disebutnya, Mbah Mun merupakan salah satu pilar kesatuan bangsa.

“Ancaman ke depan itu sangat besar, dan saya yakin kalau pondok pesantren memberikan fatwa dan contoh yang baik, yang lain pasti menghormatinya. Kita butuh Islam yang damai, kita tidak mau seperti yang terjadi di Syria, Iraq, Yaman, dan Afganistan. Karena itu santri agar menekuni ajaran Islam damai seperti dicontohkan para kiai di pondok persantren ini,” pungkasnya

Sebelumnya ke Rembang Luhut yang menggunakan dua pesawat helikopter terlebih dahulu menggelar acara silahturahmi dengan keluarga besar pondok pesantren Maslakul Huda, Desa Kajen, Kecamatan Margoyoso, Kabupaten Pati. (shir/jaz)

Terkait

Nasional Lainnya

SantriNews Network