Lulus dengan Predikat Cumlaude, Menteri Edhy Prabowo Resmi Sandang Gelar Doktor dari Unpad

Menteri Kelautan dan Perikanan, Edhy Prabowo usai menjalani ujian terbuka promosi Doktor di Universitas Padjadjaran Bandung, Rabu, 11 Maret 2020 (santrinews.com/istimewa)
Bandung – Menteri Kelautan dan Perikanan, Edhy Prabowo resmi berhak menyandang gelar doktor dari Universitas Padjadjaran (Unpad), Bandung. Ia dinyatakan lulus S3 dengan predikat cumlaude.
“Hari ini kami nyatakan saudara lulus pada sidang Doktor dalam bidang Ilmu Komunikasi dengan yudisium pujian, atau Cum Laude. Sesuai dengan tradisi akademik, mulai hari ini berhak menggunakan gelar Doktor,” kata Rektor Unpad, Rina Indiastuti saat memimpin sidang Promosi Doktor tersebut di kampus Unpad, Bandung, Rabu, 11 Maret 2020.
Para penguji sidang tersebut antara lain Prof Dr Soleh Soemirat, MS; Dr Suwandi Sumartias, M.Si, dan Prof Dr Engkus Kuswarno, MS. Sedangkan Ketua tim promotor terdiri atas Dr Dadang Rahmat Hidayat SH.,S.Sos.,M.Si, dengan anggota Prof Dr Bachtiar Aly, MA dan Dr Dadang Sugiana, M.Si. Sementara representasi guru besar dihadiri oleh Prof Dr Ir Mahfud Arifin.
Rina mengatakan, Edhy merupakan mahasiswa doktoral yang rajin. Sebab, ia jarang membolos. “Kemudian riset disertasi dengan sangat baik sehingga menghasilkan publikasi internasional,” kata dia.
Edhy mengangkat disertasi berjudul “Komunikasi Persuasif Calon Legislatif dalam Kampanye Politik”. Riset yang dilakukan Edhy di Daerah Pemilihan 1 Sumatera Selatan terkait keberhasilan dan kegagalan caleg dalam proses pemilihan calon legislatif dikaitkan dengan praktek money politic atau politik uang.
“Politik uang sudah mengemuka terlalu jauh. Bahkan setiap periode, jumlahnya selalu meningkat,” kata Edhy.
Edhy mengatakan, tidak mudah menghilangkan politik uang. Namun, penelitiannya mendapati pengembangan komunikasi persuasif kepada konstituen calon legislatif terpilih periode 2014-2019, khususnya di daerah pemilihan I Sumatera Selatan sehingga bisa menekan penggunaan politik uang.
Menggunakan teknik observasi, wawancara, dan dokumen, data yang terkumpul dianalisis serta disimpulkan berdasarkan fenomena yang diteliti. Narasumber atau informan yang menjadi subjek dalam penelitiannya berasal dari anggota partai yang lolos maupun yang tidak lolos pemilu.
Dalam penelitiannya, Menteri Edhy menemukan proposisi pentingnya menyusun strategi komunikasi persuasif berbasis pada model “constructing of meaning” dan pendekatan kultural.
Pada strategi komunikasi dalam konteks pemilihan, lebih tepat dibandingkan dengan permainan politik uang yang lebih berisiko tinggi.
“Bagaimanapun, literasi konstituen (khalayak) terhadap wacana politik, perilaku aktor, dan elite politik serta keterbukaan akses di satu sisi serta tingginya intervensi teknologi komunikasi akan membuka lahan bagi transparansi komunikasi politik di Indonesia,” ujarnya.
Pada sisi yang lain, lanjut dia, kemampuan elite atau calon membangun makna tentang wacana yang ditawarkan, akan lebih membuka mata dan hati khalayak atau konstituen.
Merujuk pada temuan di atas, citra dan reputasi anggota legislatif yang terdahulu, menjadi pedoman bagi konstituen dalam memilih calon legislator pada kontestasi politik periode berikutnya.
Komunikasi langsung secara tatap muka dengan khalayak di daerah pemilihan, menjadi faktor penting untuk menjalin hubungan sosial dan kepercayaan khalayak kepada calon legislatif.
“Tidak bisa dinafikan dalam berpolitik butuh modal untuk mendapatkan dukungan. Dukungan uang sebagai ongkos politik diharapkan tidak disalahgunakan menjadi money politic yang akan menodai proses pemilu itu sendiri,” tegasnya.
Melalui pendekatan komunikasi persuasif yang efektif, diharapkan mampu memunculkan transaksi kebijakan. Terlebih untuk Dapil 1 Sumatera Selatan, peluang keterpilihan calon legislator dengan pendekatan persuasif terbukti lebih efektif ketimbang faktor money politic.
“Terjalinnya silaturahmi antara kontestan dengan pemilihnya mampu menafikan politik uang karena para pihak telah tumbuh rasa simpati dan khalayak pemilih percaya bahwa calon legislatif tersebut akan memberi perhatian dan bantuan untuk membangun daerah para khalayak,” ujarnya. (red)