Menag: Jangan Rasis, Tuhan yang Menciptakan Keberagaman

Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin (santrinews.com/ist)
Jakarta – Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin meminta setiap unsur bangsa agar tidak mempraktikkan rasisme dalam keseharian mereka karena dapat merusak persatuan dan kesatuan di Indonesia yang sejatinya negara dengan latar belakang majemuk.
“Menurut saya, hal yang bisa mengundang rasisme itu dihindari,” kata Menag Lukman seusai menutup Musabaqah Tahunan Hafalan Al Quran dan Hadits Pangeran Sultan bin Abdul Aziz Alu Suud ke-8 di Kantor Kementerian Agama, MH Thamrin, Jakarta, Kamis, 31 Maret 2016.
Dia mengatakan Indonesia tidak hanya terdiri atas satu suku, agama atau ras saja. Maka dari itu, sudah seharusnya setiap elemen bangsa dapat menahan diri dari tindakan rasis.
“Kita masing-masing agar menahan diri untuk tidak mengeluarkan pernyataan yang masuk kategori rasis itu. Semua kita bisa menahan diri, memaklumi perbedaan bukan membesar-besarkannya,” katanya.
Bagi insan pers, lanjut dia, juga harus turut menjaga nilai-nilai kemajemukan bangsa. Dengan kata lain, tidak perlu mengobarkan pemberitaan berbau rasisme.
Menurut dia, Indonesia merupakan bangsa yang besar dan terdiri atas masyarakat yang majemuk. Hal ini merupakan kenyataan yang ada dan harus dijaga agar tidak ada gesekan.
Lewat akun Twitter-nya, Lukman juga sempat menyinggung soal kemajemukan. Menurut dia, kemajemukan di tengah kehidupan bermasyarakat merupakan hal terpuji sebagaimana Tuhan menciptakan makhluknya yang beraneka ragam.
“Menghormati kemajemukan adalah terpuji dalam keberagamaan karena Tuhan menciptakan keberagaman,” kata Lukman.
Keragaman pada diri bangsa ini, kata dia, adalah “sunnatullah” atau ketetapan Tuhan. Maka dari itu, tidak seharusnya manusia memaksakan keseragaman tetapi menyikapi perbedaan dengan kearifan. (us/ant)