Menteri Agama: Al-Quran Jangan Hanya Penghias Rumah

Lukman Hakim Saifuddin dorong aktifkan tadarrus Al-Quran. (santrinews.com/kmg)
Yogyakarta – Kemerosotan moral yang akhir-akhir ini dirasakan antara lain diakibatkan kaum muslimin kurang berminat mengkaji al-Quran. Karenanya, kegiatan tadarrus harus dihidupkan kembali.
Pandangan ini disampaikan Menteri Agama RI, H Lukman Saifuddin saat menghadiri wisuda 200 siswa madrasah penghafal Al-Quran di DI Yogyakarta. Mereka adalah siswa dari pendidkan Raudatul Athfal (RA), Madrasah Ibtidaiyah (MI), Madrasah Tsanawiyah (MTs) serta Madrasah Aliyah (MA) di DIY.
“Maraknya kemerostan moral dan karakter bangsa terjadi karena masyarakat muslim mulai enggan mengkaji dan mengaji al-Quran,” kata Menteri Agama, Kamis, 17 Desember 2015.
Baginya, keberadaan Al-Quran cenderung tidak dibuat pedoman hidup dan hanya menjadi penghias rumah.
H Lukman mengingatkan bahwa mencetak kader kiai dan ulama secara kaffah dibutuhkan generasi yang paham dan hafal Al-Quran. Program tahfiz madrasah merupakan jawaban atas krisis ulama yang akan datang karena modernisasi dan globalisasi tersebut.
Karena itu ia mengharapkan kegiatan tadarrus Al-Qur’an dapat digalakkan kembali di sejumlah surau, mushala, dan masjid. Demikian pula wisuda hafidz al-Quran juga dapat memperkuat komitmen dalam memberantas buta huruf Al-Quran.
Namun demikian, Lukman mengingatkan, “Buta huruf Al-Quran bukan hanya tidak bisa baca tulis, tapi juga buta isi atau kandungan Al-Quran juga,” tegasnya. (nabil)