Muktamar Ke-34 NU 2021

Menteri Era Gus Dur Dukung KH As’ad Said Ali Maju Calon Ketua Umum PBNU

KH As’ad Said Ali

Jakarta – Arus dukungan terhadap KH As’ad Said Ali untuk maju sebagai calon ketua umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) di Muktamar ke-34 NU di Lampung, kembali muncul.

Kali ini datang dari pakar ekonomi Dr Rizal Ramli. Menurut dia, sosok KH As’ad Said Ali sangat tepat memimpin NU.

“Saya mendukung KH As’ad Said Ali sebagai Ketua Umum PBNU,” ujarnya, Ahad, 19 Desember 2021.

Ia menegaskan, peranan NU dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia sangat penting, juga dalam memberi isi dan makna setelah Indonesia merdeka.

“Karena itu, ketua umum yang baru harus mampu membawa NU untuk memperjuangkan nilai-nilai keagamaan, kerakyatan dan kebangsaan. Bukan sekedar mengejar dan menjadi bagian dari kekuasaan. NU diharapkan tetap teguh memperjuangkan cita-cita untuk menegakkan kebenaran dan keadilan untuk kesejahteraan rakyat,” tegasnya.

Menteri era Presiden Gus Dur ini berharap pimpinan NU ke depan bisa menjadikan jam’iyah dan jamaah NU sebagai pusat pengabdian, pusat amal, dan pusat untuk mengembangkan potensi serta kesejahteraan umat khususnya nahdliyin.

“Beliau memiliki pengetahuan dan pengalaman yang luas di dalam pemerintahan dan tugas-tugas internasional, serta aktif sebagai Wakil Ketua Umum PBNU 2010-2015,” ujarnya.

Ia menambahkan rekam jejak As’ad Said Ali tak perlu diragukan lagi. Ia adalah Alumnus Pondok Pesantren Al Munawwir Krapyak Yogyakarta dan Alumni Hubungan Internasional UGM. Mendapat Gelar Doktor Honoris Causa dari Fakultas Hukum Universitas Diponegoro (UNDIP) Semarang, dan penanggung jawab kaderisasi PBNU.

“Kiai As’ad akan mampu memimpin NU untuk meneruskan dan memperbaharui Khitah NU 1926, menjadi bagian penting dari peningkatan keadilan dan kemakmuran Rakyat,” pungkasnya.

Sebelumnya dukungan terhadap KH As’ad Said Ali untuk memimpin NU juga disuarakan oleh ketua umum Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (Pergunu) — salah badan otonom NU, KH Asep Saifuddin Chalim.

Dukungan yang disampaikan putra pendiri NU, KH Abdul Chalim itu direspon positif oleh sejumlah pihak, baik struktur maupun organisasi berbasis NU hingga sejumlah pengasuh pondok pesantren. (red)

Terkait

Nasional Lainnya

SantriNews Network