Konferwil NU Jatim

Didukung Gus Sholah, Pak Dur Siap Maju Ketua NU Jatim

KH Abdurrahman Utsman (dok/santrinews)

“Mereka sangat terbuka dan menanggapi positif keinginan saya untuk maju sebagai Ketua PWNU Jatim.” KH Abdurrahman Utsman.

Jombang – Menjelang Konferensi Wilayah Nahdlatul Ulama Jawa Timur, sejumlah nama telah melakukan komunikasi dengan para pemilik hak suara yakni Pangurus Cabang NU yang tersebar di sejumlah kota dan kabupaten di Jatim.

Di antara nama itu adalah KH Abdurrahman Utsman atau yang lebih akrab dipanggil Pak Dur. Mantan Ketua PCNU Jombang ini menandaskan hampir seluruh pengurus telah didatangi.

“Mereka sangat terbuka dan menanggapi positif keinginan saya untuk maju sebagai Ketua PWNU Jatim,” katanya kepada Santrinews.com, di kediamannya, Jombang, Senin 29 April, sore.

Kegiatan silaturahim ke sejumlah PCNU tersebut sebenarnya sebagai pengejawantahan dari pesan KH Shalahuddin Wahid atau Gus Sholah. Pengasuh Pesantren Tebuireng ini menandaskan bahwa Pak Dur harus bekerja keras untuk meyakinkan suara dari PCNU.

“Kerja keras itu bisa dimaknai dengan melakukan silaturahim ke sejumlah PCNU,” katanya. Dan Gus Sholah juga tidak keberatan kalau namanya disertakan pada kegiatan silaturahim dan sosialisasi ke para kiai dan pengurus PCNU se Jawa Timur tersebut.

Setidaknya ada empat pesan yang disampaikan cucu hadratus syaikh KH Hasyim Asy’ari tersebut kepada Pak Dur. “Pertama adalah saya diharapkan untuk pembenahan internal NU,” katanya. Kedua adalah jangan menjadikan NU sebagai alat transaksional.

“Ketiga, mengakomodir para inteklektual dalam kepengurusan NU serta meneguhkan Khittah NU,” ungkapnya.

Bagi Pak Dur, maju sebagai salah seorang kandiddat Ketua PWNU Jatim adalah panggilan dan dorongan dari sejumlah kalangan. “Kalau saya pribadi, bisanya apa?” katanya. Justru banyak pihak yang mendorong agar dirinya berkenan maju pada Konferwil mendatang.

Yang sangat serius mendorong Pak Dur untuk maju adalah IKAPETE atau Ikatan Keluarga Alumni Pesantren Tebuireng. Lewat ketuanya, DR H Syahid, MAg, setidaknya ada sejumlah pertimbangan mengapa akhirnya mendorong Pak Dur menjadi Ketua PWNU Jatim.

“Kata mereka, saya telah berpengalaman memimpin PCNU Jombang,” katanya.

Demikian juga Pak Dur tercatat sebagai salah seorang deklarator Partai Politik yakni PKB di Jombang. “Saya juga dikatakan sebagai mantan anggota DPRD Jatim yang tidak tersangkut masalah, serta sebagai alumni Pesantren Tebuireng,” tukas Pak Dur.

Yang juga tidak kalah penting adalah bahwa sebenarnya ruh dari keberadaan NU adalah di Jombang. “Sebagian kalangan percaya bahwa para masa depan NU tidak bisa dilepaskan dengan kiprah orang Jombang,” lanjutnya.

Terlepas dari itu semua, Pak Dur berkeyakinan bahwa masa depan NU sangat ditentukan oleh sosok kiai di jajaran syuriah. “Beliau-beliaulah yang pemegang komando dan kendali dari perjalanan NU Jatim selama lima tahun mendatang,” katanya.

“Ketua PWNU hanya menjalankan perintah dari amanah Konferensi dengan diawasi oleh para kiai dari unsur syuriah,” lanjutnya. (saif/ahay)

Terkait

Daerah Lainnya

SantriNews Network