Kongres XV GP Ansor

Didukung Cak Imin, Peluang Gus Salam Pimpin Ansor Menguat

Surabaya – Kongres XV Gerakan Pemuda (GP) Ansor akan digelar mulai 26-28 November di Pondok Pesantren Sunan Pandanaran, Sleman, Yogyakarta. Sejumlah kandidat mulai muncul untuk memimpin Ansor menggantikan Nusron Wahid.

Satu diantara beberapa kandidat yang digadang-gadang akan membawa GP Ansor lima tahun mendatang adalah KH Abdussalam Shohib (Gus Salam), pengasuh Pondok Pesantren Mambaul Maarif, Denanyar, Jombang.

һPeluang Gus Salam semakin menguat karena sejumlah Pimpinan Wilayah (PW) GP Ansor sudah memberikan dukungan pada kiai muda tersebut. Selain itu, tokoh politik seperti Muhaimin Iskandar (Cak Imin) juga dikabarkan memberikan restu.

Kabar itu dibenarkan Ahmad Hasby Munif, Pemangku Pondok Pesantren Queen Al-Falah Ploso, Kediri.
“¬
Menurut pria yang akrab disapa Gus Ahmad itu, keikutsertaan Gus Salam dalam kongres kali ini telah diawali dengan sowan dan meminta izin tokoh NU struktural maupun kultural.

Gus Ahmad juga tidak menampik bahwa Ia bersama Gus Salam juga meminta dukungan dari ketua umum PKB Muhaimin Iskandar. “Cak Imin beberapa kali bertanya tentang keseriusan Gus Salam maju pada kongres GP Ansor kali ini. Alhamdulillah, beliau siap memberi dukungan penuh pada Gus Salam sebagai Ketum Ansor ke depan,” ujar Gus Ahmad di Surabaya, Rabu, 25 Nopember 2015.

Gus Ahmad yang disebut-sebut sebagai salah satu penyokong Gus Salam dalam Kongres Ansor itu mengaku wajar kalau Cak Imin mendukung Gus Salam. Sebab, selain Gus Salam memiliki hubungan kekerabatan dengan Cak Imin, Gus Salam juga dikenal sebagai sosok yang santun dan supel. Sekalipun dia merupakan cucu dari KH Bisri Syansuri, salah satu pendiri NU.

“Saya pikir Cak Imin sangat bijaksana dalam menyikapi presidential race GP Ansor kali ini. Meski melibatkan beberapa kader PKB tapi beliau lebih mengedepankan calon Ketua umum nanti adalah siapapun yg dianggap mampu membesarkan NU, dengan mengemas Ansor menjadi lebih menarik dan bisa berkontribusi pada bangsa,” imbuhnya.

Menurut Gus Ahmad, tidak ada alasan mendasar untuk tidak mendukung kader NU yang telah terbukti mampu menjalankan agenda besar pendirinya. Pengabdian Gus Salam pada Pondok Pesantren dan Nahdlatul Ulama (NU) tak perlu disangsikan lagi.

“Kalah atau menang tidak lantas membuat perjuangan berhenti. Untuk NU, kita wajib bergandeng tangan demi kemashlahatan ummat,” pungkasnya. (nabil/bejat)

Terkait

Nasional Lainnya

SantriNews Network