Eksklusivisme dan Primordialisme Kian Menguat, MUI Ingatkan Nilai Kepahlawanan

Wakil Ketua Umum MUI Zainut Tauhid Sa'adi (santrinews.com/ist)

Jakarta – Majelis Ulama Indonesia (MUI) menilai belakangan mulai terjadi keretakan dan terkikisnya ikatan nasionalisme antarelemen bangsa Indonesia.

“Hal ini ditandai dengan menguatnya sikap dan perilaku eksklusivisme kelompok yang mengusung tema primordialisme di masyarakat,” kata Wakil Ketua Umum MUI Zainut Tauhid Sa’adi, dalam keterangan tertulisnya, Sabtu, 10 Nopember 2018.

Ia mengatakan arti dari eksklusivisme sendiri adalah salah satu cara pandang suatu agama terhadap agama-agama yang berbeda dari agama tersebut.

Sedangkan primordialisme adalah sebuah paham yang memegang teguh hal-hal yang dibawa sejak kecil seperti adat istiadat, kepercayaan maupun hal-hal yang sudah ada di lingkungan pertamanya.

Untuk itu, kata Zainud, MUI mengajak semua pihak untuk kembali pada semangat perjanjian luhur para pahlawan yang telah meletakkan dasar-dasar berdirinya NKRI.

“Yaitu Pancasila, agar bangsa Indonesia selamat dari bahaya perpecahan dan tetap berdiri tegak hingga akhir masa,” kata Zainut.

Selain itu, dalam memperingati Hari Pahlawan, MUI mengajak seluruh masyarakat untuk mengenang jasa perjuangan para pahlawan yang telah melindungi dan mewujudkan cita-cita bangsa Indonesia.

MUI pun mengajak masyarakat untuk meneladani sifat dan sikap perilaku para pahlawan agar diterapkan di kehidupan sehari-hari.

“Misalnya, sikap rela dan ihlas berkorban, berani, jujur, cinta tanah air, mendahulukan kepentingan negara di atas kepentingan pribadi dan golongan, serta rendah hati dan tidak sombong,” kata Zainut.

Mulai mengikisnya nilai-nilai budaya bangsa pun menjadi perhatian MUI. Seperti, perilaku sadisme, seks bebas, penyalahgunaan narkoba, penyebaran hoaks, fitnah, ujaran kebencian, korupsi dan perilaku menyimpang lainnya.

“Semuanya itu merupakan bentuk penyakit masyarakat yang jauh dari nilai-nilai kepahlawanan,” ujarnya. (shir/ist)

Terkait

Nasional Lainnya

SantriNews Network