PBNU: Kiai, Sumber Segala Inspirasi
Ketua PBNU H Maksum Mahfudz (kompasiana/santrinews.com)
Sleman – Ketua Pengurus Besar Nahdhatul Ulama (PBNU) H Maksum Mahfudz mengatakan, kiai merupakan sumber segala inspirasi. Untuk itu, kembali ke Pesantren menjadi sebuah keharusan. Sebab, di dalamnya terdapat kiai yang berada di garda terdepan.
Hal itu disampaikan Maksum ketika menyampaikan amanat PBNU dalam acara Syawalan dan Pamitan Calon Jama?ah Haji PWNU DIY, Sabtu, 31 Agustus 2013, di Halaman Gedung SDNU, Jl. Ringroad Barat, Nogotirto, Gamping, Sleman, Yogyakarta.
“Segala sumber inspirasi itu datang dari para Kiai. Kiai memiliki khazanah keilmuan yang luas, mulai dari bab wudlu, nikah, buyu’ (jual-beli), dan ketatanegaraan,” ujarnya.
Kiai atau ulama pesantren, kata Maksum, tidak pernah mengatakan inni khairun minhu, yang artinya “saya lebih baik dari dia”. Berbeda dengan iblis yang secara sombong berkata inni khairun minhu tatkala diperintahkan oleh Allah untuk bersujud kepada Nabi Adam AS.
Selain itu, guru besar Universitas Gajah Mada ini juga menekankan bahwa saat ini telah terjadi krisis ideologi pada warga NU. “Krisis ideologi ini yang harus dibangun dan diperbaiki,” tegasnya.
Acara yang berlangsung pagi hingga siang tersebut, seperti dilansir laman NU Online, dimeriahkan oleh Group Rebana SDNU Nogotirto, Gamping, Sleman, Yogyakarta, serta dihadiri pula oleh Al-Habib KH Said Agil Husin Al-Munawar sebagai Pembicara, PBNU, Perwakilan Gubernur DIY, segenap warga Nahdliyin Se-Yogyakarta, Calon Jamaah Haji NU Yogyakarta, PCNU, IPNU-IPPNU, serta para wali murid SDNU.
Dalam kesempatan itu, Maksum juga berpesan tentang pentingnya akhlak, baik antar suami terhadap istri, murid terhadap guru, maupun anak terhadap orang tua.
“Ada akhlak yang telah dibangun oleh Hadratussyaikh KH Hasyim Asy?ari, yakni mabadi? khaira ummah, akhlaq untuk kebangsaan. Oleh karena itu, dalam hal ideologi NU harus berada di tengah, tidak ke kanan yang apa-apa tidak boleh, juga tidak ke kiri yang apa-apa boleh,” tegasnya. (saif/ahay)