Peduli Korban Gempa Malang, Garda Bangsa Bagikan 100 Sembako

Pengurus DKN dan DKC Garda Bangsa menyerahkan bantuan secara simbolis kepada warga terdampak gempa di Kabupaten Malang, Rabu, 14 Apri 2021 (santrinews.com/istimewa)
Malang – Sabtu siang, 10 April 2021, dua hari menjelang puasa, gempa bermagnitudo 6,1 mengguncang wilayah Malang. Akibatnya, setidaknya delapan orang meninggal dunia dan ribuan rumah rusak.
Melihat kondisi itu, Dewan Koordinasi Nasional (DKN) Garda Bangsa langsung bergerak cepat menggalang bantuan dengan membagikan 100 sembako bagi keluarga korban terdampak, pada Rabu, 14 April 2021.
Ketua DKN Garda Bangsa Bidang Sukerawan Bencana Ilzamus Sholeh, mengatakan, Garda Bangsa turut prihatin atas bencana gempa yang menimpa masyarakat Malang.
Baca juga: Garda Bangsa Siapkan Tim Siber Hadapi ISIS
Tenaga Ahli Anggota DPR RI ini mengajak seluruh elemen pemuda untuk bahu membahu meringankan beban korban.
“Ini momentum untuk kita berbuat bagi sesama, bencana terjadi saat bulan Ramadhan, karena sejatinya puasa bertujuan untuk meningkatkan kualitas iman dan meningkatkan solidaritas sosial,” tandasnya.
Ia menegaskan, Garda Bangsa terus hadir di saat bencana melanda Indonesia mulai dari pembagian masker penyemprotan disinvektan, penggalangan dana untuk korban banjir di NTT.
“Kali ini kita berkolaborasi dengan DKC Garda Bangsa Kabupaten dan Kota Malang untuk menjadi bagian solusi dan meringankan beban korban,” pungkasnya.
Di lapangan, Ketua DKC Garda Bangsa Kabupaten Malang Mahrus Ali menyampaikan bahwa Garda Bangsa Kabupaten Malang mempunyai tanggungjawab untuk terjun membantu korban. “Visi tertinggi Garda Bangsa adalah kemanusiaan,” tegasnya.
Anggota Komisi III DPRD Kabupaten Malang ini menjelaskan bantuan akan disebar di dua titik. Pertama di dusun Perkul, desa Gedangan, Kecamatan Gedangan, dan titik kedua di dusun Argitirto, kelurahan Wonorejo, Kecataman Sumawe.
“Terakhir kita tutup dengan buka puasa bersama dengan beberapa korban gempa supaya kita lebih dekat dengan mereka dan ikut merasakan kegetiran menjasi korban bencana,” ujarnya.
Ketua DKC Garda Bangsa Kota Malang A Farih Sulaiman menambahkan bahwa Garda Bangsa Kota Malang ikut terlibat dalam penggalangan dana untuk korban gempa di Kabupaten Malang walaupun sebenarnya bukan wilayahnya.
“Karena urusan kemanusiaan menembus batas-batas wilayah dan dapil,” ujarnya.
Anggota DPRD Kota Malang ini menyampaikan bahwa sampai saat ini Garda Bangsa Kota Malang terus melakukan penggalangan dana melalui open donasi bagi korban gempa di Malang selatan.
“Respon millenial perkotaan cukup baik. Mereka banyak yang ingin terlibat dengan cara berdonasi,” pungkasnya.
Turut hadir dalam aksi penggalangan dana dari DKN Garda Bangsa, Ketua Bidang Kerjasama Antar Lembaga Surya Nata Putra, Sekretaris Bidang Kesra Hasanudin Tiro, Sekretaris Bidang Otonomi Daerah Yani Budi Santoso.
Sementara dari DKC Kabupaten Malang membawa 5 armada dan dari Kota Malang membawa 6 armada pengurus DKC Garda Bangsa Kabupaten Malang.
Sebelumnya Gempa Magnitudo, 6,1 mengguncang di Kabupaten Malang selatan dan daerah pesisir Kabupaten Lumajang.
Setidaknya di Kabupaten Malang 8 korban meninggal dan 3.253 unit rumah rusak, sementara di Kabupaten Lumajang 5 warga dilaporkan meninggal dan 521 bangunan rusak. (red)