Pesantren Kini Jadi ‘Trendsetter’ Pendidikan di Indonesia

Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin (liputan6/santrinews.com)

Wonosobo – Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin menyatakan pesantren dan madrasah kini mampu tampil percaya diri dalam melakukan perubahan-perubahan, bahkan menjadi ‘trendsetter’ bukan ‘follower’.

“Madrasah kini telah menjadi pengendali ‘trend’, bukan sekedar pengikut bagi model pendidikan di Indonesia,” kata Lukman Hakim ketika melaunching Madrasah Al Hikam Cendekia Wonosobo, Jawa Tengah, Senin siang, 22 September 2014.

Hadir dalam kesempatan itu Direktur Pendidikan Madrasah Nur Kholis Setiawan, Kakanwil Kemenag Provinsi Jateng Khaeruddin, Kanwil Kemenag Provinsi DIY Maskhul Haji, Pimpinan Pondok Pesantren KH Mahmud Ismail, Wakil Bupati Wonosobo Maya Rosyida dan sejumlah pejabat setempat, para ulama dan tokoh masyarakat.

Lukman Hakim berharap, inovasi dan keunggulan yang dimiliki pesantren dan madrasah harus tetap dijaga. Bahkan harus ditingkatkan. Dan pendirian madrasah di dalam lingkungan pesantren Al Hikam Wonowobo salah satu upaya itu.

Ia mengatakan, kemajuan pendidikan madrasah dan pesantren ditandai dengan para alumninya yang sukses dan mampu melanjutkan pendidikan ke jenjang lebih tinggi. Melalui pemberian beasiswa santri berprestasi, hasil nyata sudah terlihat. Dengan beasiswa yang diterima, banyak di antaranya melanjutkan pendidikan ke luar negeri.

Fakta ini merupakan upaya menepis tuduhan bahwa ikut pendidikan di madrasah akan masuk jurang ‘madesu’ atau masa depan suram. Padahal belajar di madrasah dan pondok pesantren dapat memiliki ilmu agama yang bagus, moderat dan progresif dan kedalaman ilmu umum pada saat bersamaan.

Dengan cara ini, ia seperti dilansir Antara menegaskan, diharapkan lahir kiai haji yang ahli bioteknologi, ahli fisika modern, atau fasih berbicara manajemen dan akhirnya mengharumkan agama di dunia internasional.

Sebelumnya Menag Lukman menjelaskan bahwa bangsa Indonesia harus bangga dengan adanya pesantren, yang merupakan ‘rahim’ lahirnya madrasah, bahkan perguruan tinggi.

Kini pendidikan tersebut mengalami kebangkitan dengan ditandai bahwa pendidikan berbasis agama menjadi incaran, tumpuan masyarakat agar terbentuk generasi muslim yang memiliki karakter unggul, kemampuan ilmu yang kombinatif; agama dan umum secara bersamaan.

“Jika dulu pendidikan agama Islam seperti identik dengan keterbelakangan, statis dan jauh dari dinamis, saat ini persepsi seperti itu sudah berubah. Pesatnya pendidikan di madrasah dan pesantren menjadi simbol kemajuan sistem pendidikan, yang mampu mengintegrasikan iman, taqwa, dan ilmu pengetahuan. Atau dengan sebutan lain integrasi Islam dan ‘sciences’,” kata Lukman Hakim. (ahay)

Terkait

Nasional Lainnya

SantriNews Network