Sakit Lupus tanpa BPJS, Mahasiswi Hafal Alquran Ini Kesulitan Operasi

Maratus Sholikhah saat dirawat di RS Bhayangkara Surabaya (santrinews.com/ist)
Surabaya – Maratus Sholikhah, mahasiswi Program Studi Akhlak-Tasawuf Fakultas Ushuludin dan Filsafat Universitas Islam Negeri Sunan Ampel (UINSA) Surabaya asal Palembang, menderita sakit parah sehingga membutuhkan operasi. Namun, operasi terkendala karena dia tak mengantongi Badan Penyedia Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan.
Ketua Progran Studi (Prodi) Akhlak Tasawuf, Suhermanto Jakfar, menjelaskan, pihak kampus baru mengetahui Icha, panggilan Maratus Sholichah, sakit parah sebulan terakhir. Sejak dua bulan lalu, diantar teman-teman sekelasnya Icha tiga kali dirawat di RS Bhayangkara Surabaya karena sakit parah.
“Dua kali dirawat biayanya dibantu teman-teman dan Wakil Dekan II, Bu Aniek (Aniek Nurhayati),” cerita Herman, Ahad, 8 Mei 2016.
Dua hari lalu, terang Herman, karena sakitnya parah RS Bhayangkara merujuk Icha ke RS dr. Soetomo Surabaya. Diagnosa awal, paru-paru mahasiswi dari keluarga tak mampu itu terpapar cairan kotor. “Di RS Soetomo, Icha didiagnosa menderita penyakit Lupus dan sudah mengenai jantungnya. Dia butuh dioperasi,” tandasnya.
Sempat jadi masalah, kata Herman, karena RS dr. Soetomo menolak surat keterangan tidak mampu dari Kepala Desa Karang Sari, Lubai Ulu, Muara Enim, Bengkulu, asal Icha yang diserahkan ayahnya. “Alasannya, RS dr Soetomo tidak ada kerjasama dengan pemerintah daerah asal Icha,” tandasnya. “Mengurus BPJS 14 hari baru bisa aktif.”
Padahal, biaya yang dibutuhkan Icha sangat besar, baik saat perawatan sampai operasi dilakukan. “Setiap hari diperkirakan menghabiskan Rp5 juta sampai Rp6 juta. Kemarin saja sehari habis Rp8 juta,” tandas Herman.
Karena butuh biaya segera, teman dan dosen kampus Icha kuliah akhirnya berinisiatif menyebarkan bantuan biaya melalui media sosial. Permohonan bantuan melalui media sosial itu juga ditujukan kepada Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa dan Menteri Agama Lukmah Hakim Saefudin.
“Alhamdulillah, bantuan dana dari dosen dan masyarakat sekarang terkumpul Rp25 juta,” terang mantan aktivis PMII Jatim ini.
Herman menambahkan, Icha merupakan mahasiswi berprestasi di UINSA. Dia penghafal 30 juz Alquran. “Icha ini hafal 20 juz. Beberapa hari lalu dia mau setor 10 juz terakhir ke dosen pembimbingnya, tapi keburu sakit,” pungkasnya. (ahay)