Muktamar NU 2015

Sidang Pleno Alot, Pagarnusa Terkejut

Jombang – Ketua Umum Pagarnusa KH Aizzudin Abdurrahman mengaku terkejut dan prihatin atas dinamika yang terjadi di Muktamar NU ke-33 di Jombang, Jawa Timur. Khususnya terkait alotnya pembahasan Pasal 19 Tata Tertib Muktamar tentang sistem Ahlul Halli wal ‘aqdi (AHWA) untuk pemilihan Rais Aam PBNU.

“Sangat mengejutkan dan memprihatinkan dinamika Muktamar NU yang saat ini terjadi. Perbedaan pendapat sudah mengarah ke konflik, Prinsip-prinsip NU diterjang oleh sekelompok orang hanya untuk memenuhi ambisi kekuasaan dan jabatan,” ujarnya kepada wartawan di Jombang Jawa Timur, Senin 3 Agustus2015.

Terkait dengan sistem pemilihan tersebut, pria yang juga akrab dipanggil Gus Aiz ini menilai AHWA merupakan pengejawantahan musyawarah mufakat seperti termaktub dalam AD/ART.

Menurut Gus Aiz yang juga cicit dari pendiri NU KH Hasyim Asy’ari itu, perseturuan antar nahdliyin di Muktamar NU kali ini begitu tampak. Karena itu Gus Aiz dengan tegas menyayangkan kegaduhan yang terjadi di arena Muktamar NU, apalagi kali ini digelar di tanah kelahiran para pendiri NU.

“Mbah Hasyim mendapat amanah menyampaikan pendirian jamiyyah NU dengan sowan dan mengajak satu persatu masyayikh baik yang menjadi guru maupun murid beliau, dan ingat AHWA cerminan yang pernah dilakukan sebagaimana awal NU didirikan. Jika dikatakan tidak paham organisasi, organisasi ini berdiri ada sejarahnya, sangat disayangkan Tebuireng menjadi radikal” terangnya.

Atas dinamika tersebut, Gus Aiz mengutarakan permohonan maaf kepada masyarakat sembari berharap muktamar kali ini berjalan lancar dan sesuai dengan jadwal yang telah disepakati.

“Kegaduhan yang terjadi di arena Muktamar NU berakar dari dua Hasyim. Bani Hasyim Asy’ari, mohon maaf atas peristiwa ini,” tutupnya. (rus/jaz).

Terkait

Nasional Lainnya

SantriNews Network