Tak Dukung Demo 212, Pengasuh Buntet Pesantren: Ahok Kecil, Masak Dikeroyok Ratusan Ribu

Ribuan santri Buntet Pesantren saat mengikuti apel Hari Santri Nasional di halaman Masjid Agung Pondok, Sabtu, 22 Oktober 2016 (santrinews.com/ist)

Cirebon – Buntet Pesantren meminta santrinya untuk tidak mengikuti aksi demonstrasi di Jakarta pada 2 Desember 2016 (212). Hal tersebut diungkapkan pengasuh Buntet Pesantren, KH Adib Rofiuddin, saat menerima kunjungan Wakil Kepala Kepolisian RI Komisaris Jenderal Syafruddin, Jumat, 25 November 2016.

“Kami para kiai, mengimbau kepada ulama, ustad serta alumni Buntet Pesantren yang jumlahnya ratusan ribu untuk tidak berangkat ke Jakarta,” kata Adib.

Menurut Adib setiap persoalan tidak harus direspons dengan demonstrasi, namun mesti disikapi dengan arif dan bijaksana. “Ahok itu kecil. Masak dikeroyok ratusan ribu, gak pantes,” kata Adib.

Adib memandang kondisi yang terjadi saat ini justru bisa memecah belah Negara Kesatuan Republik Indonesia. Karena itu Buntet Pesantren pun jauh-jauh hari telah mengambil sikap untuk tidak ikut-ikutan ke dalam aksi unjuk rasa 2 Desember 2016.

Syafruddin membantah jika kedatangannya ke Buntet Pesantren terkait dengan aksi demo 2 Desember. “Ini hanya silaturahmi biasa kepada keluarga besar Buntet Pesantren,” kata Syafruddin.

Di hadapan sejumlah kiai, Syafruddin mengatakan bahwa Indonesia kaya potensi sumber daya manusia dan sumber daya alam. “Kita memiliki sumber daya manusia dan sumber daya alam yang sangat besar. Hampir tidak ada kekurangan,” kata dia.

Dengan semua potensi itu, katanya, bangsa lain iri. Karena itu Syafruddin meminta agar seluruh masyarakat Indonesia menjaganya. Caranya antara lain dengan merawat kebersamaan dan soliditas. “Jangan diceraiberaikan oleh masalah-masalah kecil,” tegasnya. (shir/tempo)

Terkait

Nasional Lainnya

SantriNews Network