Tekad Menpora Kembalikan Prestasi Olahraga Melalui Pesantren

Menpora Imam Nahrawi bersama para santri (santrinews.com/ist)
Banten – Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi, Ahad petang, 28 Februari 2016, didampingi Deputi Bidang Pemberdayaan Pemuda Yuni Poerwanti hadir pada Harlah ke-25 tahun Pondok Pesantren (Ponpes) La Tansa Masyiro’ pimpinan KH Adrian Mafatihullah Karim di Lebak, Banten.
Pada acara tersebut, Menpora melakukan exhibisi bermain Bulutangkis melawan KH Adrian MK. Selanjutnya berpasangan dengan Pebulutangkis senior Candra Wijaya melawan Pimpinan Ponpes dan Aan Kurnia (Apoy) Gitaris Band Wali yang juga selaku alumni santri dari Ponpes La Tansa.
“Pesantren adalah sarana melahirkan generasi unggul tak hanya ditempa keilmuan saja tetapi kesisiplinan taat dan ibadah, La Tansa memiliki sarpras olahraga sangat baik untuk menatap masa depan santri yang lebih baik, disini santri ditempa menjadi manusia mandiri dan unggul, ini salah satu alasan kami datang ke Ponpes ini, semoga dari Ponpes lahir atlet atlet yang handal,” harap Menpora.
Ia bertekad mengembalikan prestasi olahraga melalui pesantren. “Atlet yang berprestasi ke Olimpiade sekalipun pasti ditempa latihan ketat dan disiplin siang dan malam, untuk itu Pesantren saya yakin mampu mencetak generasi unggul secara fisik dan mentaliti,” katanya.
Ekhibisi ini disambut baik Candra Wijaya selaku legenda pebulutangkis nasional. “Ini menjadi semangat bagi para santri, saya tetap konsen dalam pembinaan bulutangkis nasional khususnya di Provinsi Banten, disamping itu dukungan Menpora dalam pembangunan hall bulutangkis di Kota Serpong adalah menjadi salah satu tambahan semangat kami, saat ini mencari atlet yang merasa terpanggil lahir batin sangat sulit, maka dari Ponpes ini semoga akan melahirkan atlet-atlet handal,” kata Candra.
Di Pesantren seluas 13 hektar dengan jumlah santri 3000 lebih ini telah berkembang beberapa cabang olahraga seperti Taekwondo, Basket, Sepakbola, Bulutangkis dan lainnya.
“Kami belum ada lapangan sepakbola yang berstandar tetapi beberapa fasilitas olahraga kita buka juga untuk masyarakat luas sekitar,” kata KH Adrian.
“Di sektor pemuda kita alhamdulillah prestasi kita sudah hingga ke luar negeri. Saat ini kewirausahaan sedang kami kembangkan nantinya keluar dari ponpes mereka memiliki skill yang baik, keluar dari sini 95% alumni tidak menganggur dan mereka terampil karena di ponpes diajarkan kedisiplinan serta mandiri,” tambahnya.
La Tansa Masyiro’ artinya ‘jangan lupa’ sesuai filosofinya yakni, jangan sampai melupakan kehidupan pasca kematian sehingga membuat orang memiliki tangung jawab dalam hidup di dunia. (us/ben)