Sengketa Pilpres 2014

Beri Dukungan Moral, Kiai Madura Kirim Surat ke MK

Surabaya – Sejumlah kiai khos asal Madura yang tergabung dalam Forum Ulama Pesantren Madura mengirim surat kepada Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Hamdan Zoelva pada hari ini, Senin, 4 Agustus 2014.

Surat yang ditembuskan kepada Ketua KPU RI dan Bawaslu RI itu dikirim menjelang sidang perdana gugatan pasangan Prabowo-Hatta di MK pada 6 Agustus 2014.

Para ulama Madura menilai Pemilu Presiden (Pilpres) 2014 yang digelar 9 Juli lalu banyak diwarnai kecurangan, terutama di 14 kabupaten/kota di Jatim.

Juru bicara Forum Ulama Madura, KH Ali Karrar Shinhaji, mengatakan, pihaknya memberi dukungan moral kepada MK serta mendorong penegakan hukum untuk mengungkap kecurangan pilpres.

“Kami ulama pesantren Madura merasa terpanggil untuk memberi dukungan moral kepada MK agar menegakkan keadilan seadil-adilnya,” kata KH Ali Karrar Shinhaji, di Surabaya, Senin, 4 Agustus 2014.

Surat itu ditandatangani oleh delapan kiai dari empat kabupaten di Madura; Sumenep, Pamekasan, Sampang, dan Bangkalan. Mereka adalah KH Abd Muqsith Idris (PP An Nuqayah, Guluk-Guluk Sumenep), KH Taufiqurrahman FM (PP Mathlabul Ulum, Jambu Sumenep), KH M Syamsul Arifin (PP Darul Ulum Banyuanyar Pamekasan), KH Ali Karrar Shinhaji (PP Misdar, Lenteng Proppo Pamekasan), KH Buchori Makshum (PP Al-Islami, Torjun Sampang), KH Mahrus Abd Malik (PP Al-Ihsan, Jranguan Sampang), KH Nuruddin A Rahman (PP Al-Hikam, Burneh Bangkalan), dan KH Jazuli Nur (PP Nur Amanah, Bangkalan).

Para ulama Madura itu berharap, MK bisa mengadili sengketa pilpres seadil-adilnya dan independen demi tercapainya pemilu yang jujur dan adil yang terletak pada kedaulatan rakyat sepenuhnya secara utuh dan menyeluruh.

“Kami sangat bergantung pada keputusan MK yang independen dan konstitusional. Ini agar Indonesia khususnya Jatim dan Madura tetap aman kondusif. Semoga MK diberi kekuatan menjalankan konstitusi secara objektif dan konsisten,” tandasnya. (jaz/ahay)

Terkait

Politik Lainnya

SantriNews Network