Pilpres 2019
Dulang Suara untuk Jokowi-KH Maruf, Khofifah dan JKSN Rambah Pulau Lombok
Ketua Jaringan Kiai Santri Nasional (JKSN) Pusat, KH M Roziqi, menyerahkan bendera JKSN kepada Ketua JKSN NTB TGH Hazmi Hamzar, saat deklarasi di Pondok Pesantren Maraqit Taklimat Mamben, Kecamatan Aikmel, Lombok Timur (santrinews.com/ist)
Lombok Timur – Barisan Kiai dan Santri Khofifah Indar Parawansa yang tergabung dalam Jaringan Kiai Santri Nasional (JKSN) terus bergerak untuk mendulang suara untuk pasangan calon presiden-wakil presiden, Jokowi-KH Ma’ruf Amin.
Kali ini merambah Kabupaten Lombok Timur, Provinsi Nusa Tenggara Barat. Bertempat di Pondok Pesantren Maraqit Taklimat Mamben, Kecamatan Aikmel, Jumat petang, 1 Februari 2019, JKSN mendeklarasikan dukungan bersama masyarakat provinsi NTB untuk menyukseskan Jokowi- KH Ma’ruf Amin di Pilpres 2019.
Baca: Khofifah: Ada Guru yang Dapat Kiriman Surat Berisi Uang
Deklarasi JKSN NTB yang dirangkai dengan Doa Kebangsaan itu dihadiri oleh ribuan masyarakat dari berbagai wilayah di Pulau Lombok.
Deklarasi dihadiri dan dipimpin langsung oleh Ketua JKSN pusat, KH M Roziqi. Khofifah sebagai Ketua Dewan Pengarah JKSN Pusat juga hadir.
“Sosok pak Jokowi adalah pemimpin panutan umat Islam, sangat pas di JKSN NTB ketuanya adalah pak TGH Hazmi Hamzar yang adalah cendikiawan muslim serta Doktor ahli hukum. Jadi, nyambung jika kita bersama-sama ikut dan manut pada barisan pemenangannya,” tandas Khofifah.
Baca juga: Di Lombok, Ribuan Umat Islam Doakan Kemenangan Jokowi
Dalam kesempatan itu, Khofifah dan tim JKSN memaparkan kesuksesan pemerintahan Jokowi selama empat tahun ini.
Tentang penurunan kemiskinan siginifikan di pemerintahan Jokowi. Yang menurut Khofifah tidak terbantahkan dengan narasi apapun.
Data penurunn kemiskinan bukan hanya dipublish oleh BPS, tapi juga terkonfirmasi bank dunia IMF. “Saya tahu karena saya ikut berproses dalam kaitan penurunan kemiskinan itu,” tegas Khofifah.
Selain soal keberhasilan, yang juga penting adalah penyampaian bagaimana para influencer menjawab hoax, dan negatif campaign yang saat ini semakin deras menghantam pasangan Jokowi-KH Ma’ruf.
“Nah mereka wudah harus punya kemampuan yang lebih update untuk menjawab hoax dan negatif campaign. Update itu akan terbangun jika ada ada ada dalam satu jejaring sehingha demokrasi yang bermartabat,” tandasnya. (shir/onk)