Jadi Dewan, Ketua Fatayat NU Jombang Siap Serap Aspirasi

Ema Umiyyatul Chusnah (santrinews.com/syaifullah)

Surabaya – Anggota DPRD tingkat kabupaten/kota se Jawa Timur masa khidmat 2014-2019 sudah dilantik. Sejumlah aktifis Nahdlatul Ulama mendapatkan kepercayaan menjadi wakil rakyat. Hal ini hendaknya dijawab dengan kinerja terbaik sesuai harapan masyarakat.

Diantara yang dilantik sebagai anggota DPRD untuk Kabupaten Jombang Jawa Timur untuk lima tahun mendatang adalah Ketua PC Fatayat NU Jombang, Ema Umiyyatul Chusnah. Ning Ema, sapaan akrabnya berangkat lewat Partai Persatuan Pembangunan (PPP).

Terhadap kepercayaan masyarakat, Ning Ema memandang hal ini sebagai tanggungjawab yang berat namun penuh tantangan.

“Kita ingin semua anggota dewan khususnya di Jombang benar-benar berangkat dari komitmen awal untuk mendengar dan memperjuangkan aspirasi masyarakat,” katanya kepada SantriNews disela-sela Orientasi Anggota Dewan angkatan I, di Surabaya, 25 Agustus 2014.

Apalagi, dalam kenyataannya sebagian besar masyarakat di Jombang adalah warga NU baik secara kultural maupun struktural. Karena itu, memperjuangkan aspirasi dan harapan masyarakat, sama dan sebangun dengan mengentas kualitas warga.

“Hal ini yang selayaknya menjadi komitmen para anggota dewan baru di masa mendatang,” tandas cucu KH Abdul Wahab Chasbullah ini.

Belum lagi di Jombang dikenal sebagai kota santri lantaran memiliki banyak pesantren besar dan legendaris yang kiprahnya telah diakui sejumlah kalangan. “Banyak yang mempercayakan anak didik ke sejumlah pesantren di kota ini,” katanya.

Karena itu, dengan potensi dan harapan masyarakat yang demikian besar, maka pembangunan di Jombang harus lebih dapat ditingkatkan.

Sebagai aktifis, Ning Ema juga akan mengajak sejumlah anggota dewan khususnya mereka yang berjenis kelamin perempuan untuk bersama-sama memikirkan agar kualitas dan kemampuan perempuan di Jombang lebih baik.

“Baik kemampuan diri sebagai perempuan domestik kala berperan sebagai ibu di rumah, maupun perempuan publik lantaran bekerja di berbagai sektor,” tandas pimpinan di Pondok Pesantren Bahrul Ulum Tambakberas Jombang ini.

Banyaknya kasus pelecehan seksual, kekerasan dalam rumah tangga, ketidakadilan perlakuan saat perempuan bekerja, keterbatasan mengakses layanan kesehatan, kesehatan reproduksi, isu kesetaraan gender dan kasus lain ternyata banyak menghiasi media cetak dan elektronik. “Hal ini tentu sangat mengkhawatirkan dan cukup memilikan,” sergah ibu empat anak ini.

Karena itu ia berharap agar dengan kepercayaan yang telah diberikan masyarakat pada pemilihan calon anggota legislatif beberapa waktu lalu dapat dijawab dengan penampilan dan kiprah para wakil rakyat sesuai yang diharapkan.

“Bila peran harapan itu gagal dilakukan, tentu hal ini akan membuat kecewa masyarakat. Bahkan bukan tidak mungkin mandat yang telah ada akhirnya akan dicabut,” katanya.

Kepercayaan masyarakat hendaknya dapat dijawab dengan menjadi bagian dari masyarakat. “Anggota dewan harus lebih banyak mendengar keluhan masyarakat,” katanya.

Intensitas menyapa atau turun ke masyarakat bawah, lanjutnya, adalah kata kunci untuk dapat mendengar keluhan dan harapan mereka terhadap pembangunan yang tengah dilaksanakan.

Ning Ema juga sangat berharap kritik dan saran dari banyak kalangan, khususnya para pegiat perempuan dalam memantau kiprah dan kinerja anggota dewan selama lima tahun kedepan.

“Hal ini sebagaimana implementasi pesan agama bahwa antara sesama manusia harus saling memberi pesan kebaikan dan sabar,” harapnya. (saif/ahay)

Terkait

Politik Lainnya

SantriNews Network