Jelang Pilkada 2020, Khofifah Ajak Partai Politik Hindari Politisasi SARA

Sidoarjo – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengajak Partai Golkar dan juga partai politik lain di Jatim bersama-sama menyukseskan Pilkada serentak 2020. Komitmen bersama menjaga kondusifitas.

“Kita punya komitmen bersama Jogo Jawa Timur agar tetap aman dan kondusif,” kata Khofifah saat menghadiri Musyawarah Daerah X Partai Golkar Jawa Timur di Hotel Utami, Sidoarjo, Jumat, 6 Maret 2020.

Pada 2020, ada 19 kabupaten/kota di Jawa Timur yang menggelar Pilkada. Sebagai partai yang akan mengusung calon kepala daerah, Partai Golkar dan partai politik lain juga diharapkan bisa menjadi promotor untuk bisa berama-sama menjaga komitmen Jogo Jawa Timur agar tetap aman dan kondusif.

“Sebagai partai yang akan mengusung kandidatnya di 19 kabupaten kota di Jatim dalam Pilkada serentak tahun ini, ada sinyal-sinyal yang sebaiknya dijadikan GPS bersama,” ujarnya.

Pembukaan Musda Partai Golkar Jatim dihadiri Menpora Zainuddin Amali dan sejumlah petinggi Partai Golkar, dan pperwakilan partai politik lain di Jatim. Hadir juga beberapa tokoh nasional Golkar diantaranya Akbar Tanjung dan Nurul Arifin.

Musda berlangsung pada 5-7 Maret 2020 dengan diikuti peserta sebanyak 350 kader dari seluruh Jatim.

Khofifah menjelaskan bahwa sinyal yang sebaiknya menjadi GPS bersama adalah kondisi ekonomi, sosial, dan budaya masyarakat jelang Pilkada serentak 2020.

Kondisi tersebut harus betul-betul ditelaah jelang Pilkada agar bisa diantisipasi sehingga tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan yang bisa mengganggu kondusivitas Jawa Timur.

Pada kesempatan itu, Khofifah memaparkan hasil penelitian Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) dan data dari Kementerian Agama, bahwa toleransi dan politisiasi SARA menjadi dua hal utama yang harus diantisipasi jelang Pilkada serentak di seluruh daerah di Indonesia termasuk Jawa Timur.

“Masalah toleransi, potensi gesekan karena politisasi SARA menjadi dua hal yang harus diperhatikan kita semua. Jangan sampai dua hal ini menjadi permasalahan yang bisa menganggu persaudaraan dan persatuan kita,” tegasnya.

“Sebaliknya, toleransi harus terus dipupuk dan dikuatkan, persaudaraan antar golongan, antar umat beragama serta antar suku harus terus dijaga. Partai Golkar dan juga partai politik yang lain, kami harapkan menjadi bagian yang terus bersinergi mewujudkan tujuan bersama ini.”

Sebab, salah satu kemajuan perekonomian dimanapun sangat dipengaruhi oleh faktor kondusifitas. Keberadaan Partai Golkar yang memiliki perjalanan dan kiprah politik yang cukup panjang tentunya memiliki pengaruh besar bagi kehidupan masyarakat hingga akar rumput.

“Golkar punya tugas dan peran menjaga harmoni dan toleransi beragama di Indonesia khususnya di Jawa Timur, sehingga kondusivitas dan kohesivitas di Jatim bisa terus terjaga. Dan ini bisa terwujud jika kita semua bisa bergandengan tangan menjaga harmoni dan toleransi,” pungkasnya. (red)

Terkait

Politik Lainnya

SantriNews Network