Pilpres 2014
Khofifah: Isu SARA Rusak Tatanan Masyarakat yang Harmonis

Ketua Umum PP Muslimat NU Khofifah Indar Parawansa (dok/santrinews.com)
Jakarta – Ketua Umum PP Muslimat NU Khofifah Indar Parawansa mengatakan, isu SARA yang belakangan santer akan bisa memicu konflik horizontal yang akan merusak tatanan masyarakat yang selama ini telah lama hidup rukun dan damai.
Demikian dikatakan Khofifah untuk merespon mencuatnya isu SARA yang menyerang kubu Joko Widodo alias Jokowi. Mantan Walikota Solo yang seorang muslim diberitakan tabloid ‘obor rakyat’ edisi pertama memeluk agama tertentu. Bahkan kini, pada edisi kedua tabloid yang sama memuat laporan tentang Jokowi yang berasal dari etnis Tionghoa.
Khofifah adalah juru bicara pasangan calon presiden Joko Widodo-Jusuf Kalla. Menurut dia, isu SARA sengaja dihembuskan karena ada pihak yang tak percaya diri dengan pasangan yang diusungnya.
“Kalau percaya diri, tak perlu menyebar berita fitnah. Saya tahu beliau Pak Joko Widodo seorang muslim,” katanya di Jakarta, Rabu, 11 Juni 2014. Tokoh-tokoh NU, kata Khofifah, sudah melakukan penelusuran ke Solo.
Menurut Khofifah, isu SARA sangat sensitif di masyarakat. Apalagi pendidikan masyarakat Indonesia masih cukup rendah.
Mantan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan kepala BKKBN era Gus Dur ini menambah, segenap tokoh Indonesia yang moderat telah berusaha agar bangsa Indonesia yang berbeda bisa hidup berdampingan.
“Karena itu, jangan hanya karena pilpres tatanan masyarakat yang baik itu menjadi rusak. Isu SARA bisa merusak tatanan masyarakat yang harmonis,” tandasnya.
Khofifah mengajak semua pihak yang turut dalam kontestasi pilpres untuk menghindari cara-cara destruktif yang bisa merusak demokrasi itu sendiri. Apalagi kedua pasangan telah berjanji akan bertarung dengan fair.
“Siap menang dan siap kalah itu berarti harus siap bersaing secara fair. Tidak membuat suasana politik dengan isu SARA dan menghindari kecurangan pemilu,” terangnya.
Soal kemungkinan menang pasangan Jokowi-JK, Khofifah mengatakan, sejauh ini relawan di bawah sudah bekerja maksimal. Selain itu, pada debat kandidat beberapa hari lalu, Jokowi-JK bisa tampil maksimal dan mendapat apresiasi luar biasa dari masyarakat luas.
“Masih ada waktu untuk terus menambah suara dukungan masyarakat. Insyaallah hasilnya akan sangat maksimal,” pungkasnya. (rom/ahay)