KPU Sumut Gandeng NU Cegah Golput

Medan – Komisi Pemilihan Umum Sumatera Utara menggandeng Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (NU) Sumut untuk meningkatkan partisipasi pemilih pada Pemilu, 9 April 2014 mendatang. Sebagai organisasi yang memiliki basis tradisional yang kuat di Sumut, NU diharapkan ikut meningkatkan partisipasi pemilih.

Sejak Pemilu 1999 hingga 2009 ada kecenderungan rendahnya partisipasi pemilih di Sumut. Dari kajian KPU Sumut, hal itu dipicu beberapa faktor, antara lain pelaksanaa Pemilu terlalu banyak dan ruwet mulai dari pemilihan kepala desa sampai pemiihan Presiden menyebabkan kejenuhan pemilih. Selain itu ada faktor kekecewaan ke kinerja dan perilaku anggota dewan.

Ketua KPU Sumut Mulia Banurea mengatakan peran NU sebagai kekuatan pro demokrasi terlihat di basis-basis NU saat Pemilih berlangsung.

“Sejarah panjang keterlibatan NU dalam Pemilu ini lah yang coba digunakan KPU Sumut untuk meningkatkan partisipasi pemilih,” kata Mulia, Selasa 4 Maret 2014 dihadapan ratusan kader NU di Medan.

Mulia menambahkan, KPU Pusat, seperti dilansir Tempo.co, memberikan kesempatan kepada KPU Sumut menggandeng organisasi keagamaan untuk meningkatkan partisipasi pemilih agar mencapai target 75 persen pemilih secara nasional.

“Selain NU, masih ada satu organisasi berbasis agama yang akan diajak untuk meningkatkan partisipasi pemilih,” ujar Mulia.

Guru Besar Ilmu Politik Islam Institut Agama Islam Negeri Sumut, Katimin, mengatakan, Islam tidak mengajarkan hanya dalam kehidupan spiritual saja. “Karena mengurus negara adalah kegiatan politik, maka ummat Islam tidak boleh apatis terhadap hak suara. Karena itu golput bagi umat Islam adalah salah besar,” kata Katimin. (onk/ahay)

Terkait

Politik Lainnya

SantriNews Network