Langkahi Makam, Sandiaga Minta Maaf Keluarga KH Bisri Syansuri

Sandiaga Uno saat ziarah ke makam Gombloh di tempat pemakaman umum Tembok Gede, Surabaya, Ahad, 21 Oktober 2018 (santrinews.com/kompas)

Jakarta – Calon Wakil Presiden nomor urut 02 Sandiaga Uno meminta maaf telah melangkahi makam tokoh Nahdlatul Ulama (NU) KH Bisri Syansuri. Sandi mengaku khilaf. Dalam waktu dekat ia akan secara langsung mendatangi keluarga keturunan KH Bisri Syansuri.

“Saya akan datang ke Jombang dan langsung minta maaf,” kata Sandi usai berziarah di makam Habib Abdurrahman Al-Habsyi di kawasan Kwitang, Jakarta Pusat, Kamis, 15 Nopember 2018.

Peristiwa Sandi melangkahi makam menjadi pergunjingan publik. Video berdurasi 15 detik yang tersebar di media sosial memperlihatkan Sandi mengenakan sarung dan berkopiah hitam tengah menabur bunga di makam KH Bisri Syansuri bersama capres Prabowo Subianto.

Alih-alih berjalan melalui tepian kubur, Sandi dalam video tersebut terlihat melangkahi makam itu untuk kemudian nyekar ke makam yang berada di sebelahnya.

Sesuai saran Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Sirodj, Sandi mengaku akan meminta maaf secara langsung kepada keluarga KH Bisri Syansuri. “Ya kalau itu perintah ulama kita akan datang. Kalau itu memang, apalagi Pak Kiai Said sangat saya hormati, sangat saya muliakan,” ujarnya.

Untuk itu kata Sandi, dirinya pun akan segera mengatur waktu bertemu dengan keluarga pendiri NU itu. “Nanti diatur waktunya, sama yang punya ahli warisnya,” kata Sandi.

Sandi menjelaskan terkait insiden melangkahi makam pendiri NU itu memang merupakan kesalahannya meskipun kata dia, saat itu dirinya diarahkan oleh pemandu. Namun, dia tak ingin menyalahkan sang pemandu karena dia sendiri memang tak cukup hati-hati.

“Ya manusia memang tempat salah yah, saya juga sudah sampaikan permohonan maaf meskipun waktu itu saya diarahkan juga oleh pemandu ziarah,” kata Sandi.

“Saya hampir tiap hari berkunjung di kubur, ziarah,” kata Sandiaga seperti dikutip detikcom di Pekanbaru, Riau, Senin, 12 Nopember 2018.

Sandi mengaku kerap dipandu setiap kali berziarah. Kejadian di makam Kiai Bisri telah memberinya pelajaran untuk lebih menghormati persemayaman tokoh Islam.

“Dalam ziarah tersebut, tadi juga ada ziarah kubur, di sini juga ada pemandunya. Dan tanpa mau menyalahkan siapa-siapa, saya harus berani mengambil risiko ini bahwa kesalahan ada di saya,” ujarnya. (us/onk)

Terkait

Politik Lainnya

SantriNews Network