PKB Dituntut Padukan Dua Kekuatan Langit dan Darat

Achmad Jazuli · Jumat, 30 Januari 2015 - 17:22 WIB

Sekretaris Jenderal PBNU Marsudi Syuhud (tiga dari kiri) bersama Ketua Umum DPP PKB A Muhaimin Iskandar (dua dari kiri) dan pengurus PKB, usai sosialisasi hasil Munas-Konbes NU, di Kantor DPP PKB Jalan Raden Saleh No. 9 Jakarta Pusat (santrinews.com/dok)

Jember – Partai Kebangkitan Bangsa harus mampu menggalang kebersamaan dengan NU dalam momentum politik apapun, baik pemilu maupun pemilihan kepala daerah.

Hal ini disampaikan Sekretaris Dewan Syuro Dewan Pimpinan Pusat PKB Syaiful Bahri Anshori, dalam Musyawarah Cabang PKB IV, di Pondok Pesantren Nurul Islam, Jember, Jumat, 30 Januari 2015.

“Tahun 2019 PKB harus 3 besar. Artinya setiap kepengurusan, mulai dari ranting, pengurus anak cabang, cabang, dewan pimpinan wilayah, hingga dewan pimpinan pusat harus siap. Muscab momentum untuk itu. Saya berharap ada pikiran cerdas bagaimna PKB mencapai tiga besar itu,” kata Syaiful.

Menurutnya ada beberapa hal harus dirumuskan. “Pertama, kita harus mampu membangun kekuatan sinergi PKB dan NU, karena sejarah membuktikan ketika NU sebagai bapak yang mendirikan PKB bersama PKB, insya allah PKB kuat. Bahkan di beberapa tempat bisa dengan mudah memimpin daerah,” kata Syaiful.

Syaiful menegaskan, jika PKB dan NU solid, mudah untuk mencapai posisi bupati Jember. “Ketika PKB didukung NU mutlak, kekuatan dua bersatu, kekuatan langit dan darat. Para kiai mendoakan kita, anak muda bekerja di darat. Survei langit dan survei darat,” katanya.

Oleh sebab itu, seperti dilansir Beritajatim, Syaiful mengajak pengurus PKB merangkul kiai yang masih agak malu-malu kepada partai itu. “Karena kadang PKB sebagai anak muda agak kurang ajar. Tidak mau menyapa,” katanya.

Ketiga, tantangan ke depan semakin berat, terlebih situasi politik semakin tak karuan. “Antara lembaga satu dengan lain saling gugat. Ini bagian yang harus kita prihatin dan berupaya bagaimana ke depan bangsa ini lebih baik. Kalau PKB bisa diberi kesempatan memimpin Indonesia sekali saja, insya Allah bisa memperbaiki semua,” kata Syaiful. (jaz/onk)