PKB DKI: Kitab Kuning Tradisi NU yang Harus Diteruskan PKB

Kitab Kuning (santrinews.com/net)
Jakarta – Ketua Dewan Pengurus Wilayah (DPW) PKB DKI Jakarta Hasbiallah Ilyas mengatakan, kegiatan Musabaqoh Kitab Kuning merupakan ajang menyambung tradisi kiai NU zaman dahulu.
“Kita melakukan ini sebagai wujud memperpanjang tradisi NU. Karena kitab kuning merupakan tradisi NU yang harus PKB teruskan,” ujarnya, di sela pembukaan Musabaqoh Kitab Kuning di Pondok Pesantren Al Kenaniyah, Jakarta Timur, Rabu, 6 April 2016.
Kegiatan ini DPW PKB DKI pada 6-7 April 2016. Sebanyak 70 santri putra dan putri dari 60 pesantren se-DKI Jakarta mengikuti kegiatan tersebut. Para peserta diwajibkan Kitab Ihya Ulumudin yang merupakan Kitab Tasawuf. Kitab Ihya Ullumudin dianggap sebagai kitab yang dapat menunjukkan eksistensi PKB.
Kitab Ihya Ullumuddin merupakan karangan Imam Al Ghazali yang berisi tentang kaidah dan prinsip dalam menyucikan diri yang membahas tentang penyakit hati, pengobatan, dan pendidikan hati. Adapun yang menjadi dewan juri yang menilai merupakan Rois Aam PBNU dan dewan Syuro PKB.
PKB menggelar musabaqoh Kitab Kuning, kata Hasbi, sekaligus ingin mendoakan agar Jakarta sebagai Ibu Kota yang sedang dilanda sejumlah masalah bisa segera dituntaskan dan menjadi lebih baik. “Pondok pesantren juga saling menjalin silaturahmi dalam acara ini,” tegasnya. (us/okz)