Lestarikan Tradisi Santri, PKB Sumenep Gelar Musabaqoh Kitab Kuning

Panitia Musabaqoh Kitab Kuning DPP PKB Koordinator Zona Madura, M Khalqi Kr (berdiri) menyampaikan sambutan pembukaan Musabaqoh Kitab Kuning, di Graha Gusdur DPC PKB Sumenep, Ahad, 18 Nopember 2018 (santinews.com/ist)

Sumenep – Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Kabupaten Sumenep kembali menggelar Musabaqoh Kitab Kuning (MKK). Diikuti sebanyak 60 santri perwakilan pesantren se kabupaten Sumenep.

Ketua Panitia Muh Zaini mengatakan, Musabaqoh Kitab Kuning ini merupakan rangkaian dari peringatan Hari Santri Nasional 2018. Menurut Zaini, membaca kitab kuning sangat penting untuk terus dilestarikan.

Baca: Orientasi Perjuangan Santri Ada di Kitab Kuning

Sebab, lanjut Zaini, membaca kitab kuning merupakan tradisi santri di pondok pesantren yang belakangan tradisi ini sudah mulai tergerus.

“Kitab kuning adalah kunci utama disiplin keilmuan Islam yang sangat luas. Kewajiban kita untuk melestarikan,” kata Zaini saat pembukaan acara Musabaqoh Kitab Kuning, di Graha Gusdur DPC PKB Sumenep, Ahad, 18 Nopember 2018.

Baca juga: Lestarikan Tradisi Pesantren, Garda Bangsa Gelar Musabaqoh Kitab Kuning

Para peserta dibagi ke dalam dua kategeri. Yakni Ula dan Ulya. Mereka akan mengikuti kompetisi membaca kitab kuning ini selama dua hari hingga Senin besok, 19 Nopember 2018.

Hadir dalam pembukaan diantaranya para kiai dan jajaran pengurus PKB Sumenep, serta Panitia Musabaqoh Kitab Kuning DPP PKB Koordinator Zona Madura, M Khalqi Kr.

Baca Juga: Cak Imin: Musabaqoh Kitab Kuning Jaga Tradisi Keilmuan Pesantren

Khalqi menjelaskan, juara musabaqoh Kitab Kuning tingkat Kabupaten Sumenep ini nanti kembali akan dilakukan penyisihan di tingkat Zona Madura. Selanjutnya, kata dia, Juara 1 untuk Zona Madura akan dikirim untuk mengikuti Musabaqoh Kitab Kuning tingkat Nasional di Jakarta.

Baca juga: Ratusan Santri di Cianjur Ikuti Musabaqoh Kitab Kuning

Bagi Juara 1 tingkat Nasional, lanjut Khalqi, akan mendapat hadiah umroh dan uang pembinaan. “Namun yang terpenting, semoga Musabaqoh Kitab Kuning ini bernilai ibadah,” kata Khalqi. (rus/onk)

Terkait

Daerah Lainnya

SantriNews Network