Limagoya Yogyakarta Konsisten Lestarikan Tradisi Pesantren

Pengurus Lingkar Mahasiswa Genggong Raya (Limagoya) Yogyakarta berpose bersama (santrinews.com/ist)
Yogyakarta – Tidak sedikit santri hari ini yang sudah melupakan tradisi-tradisi yang berjalan di dunia pesantren. Hal ini acap kali terjadi pada santri yang sudah menjadi alumni yang kemudian kuliah di perguruan tinggi. Arus globalisasi seakan menjadi candu di masarakat maupun di dunia kepesantrenan yang tanpa sadar mengikis budaya santri dewasa ini.
Akan tetapi, budaya yang menunggu ‘punah’ ini telah tersiasati oleh santri dari Pondok Pesantren Zainul Hasan Genggong yang kuliah dan menetap di Yogyakarta. Mereka berhimpun pada sebuah organisasi alumni yang bernama Lingkar Mahasiswa Genggong Raya (Limagoya).
Limagoya telah berumur 10 tahun dan berhasil melaksanakan acara Buka dan Haul Almarhumah Al-Arifah Billah Nyai Hajjah Himami Hasyawati Cabang Daerah Istimewa Jogjakarta. Acara ini dimulai dengan kegiatan khatamil qur’an bersama dilanjut buka puasa bersama, shalat tarawih berjama’ah dan di akhiri dengan pembacaan surat yasin ,tahlil dan do’a bersama bertempat di Pendopo Hijau Yayasan LKiS.
“Diadakan acara ini salah satunya bertujuan mempererat tali ikatan silaturahmi antar sanrti Pondok Pesantren Zainul Hasan Genggong yang telah menjadi alumni dan menetap di yogyakarta, serta bentuk dari upaya menjaga tradisi di pesantren,” kata Ketua Limagoya Yogyakarta, Soleh.
Acara tersebut juga mendapat respon baik dari Sohibul Bait Pondok Pesntren Zainul Hasan Genggong. Salah satunya Gus Mohammad Haris. “Semoga dengan adanya acara ini, kita mendapat barokah dari para Waliyullah dan Guru-Guru kita di Pondok Pesantren Zaunul Hasan Genggong, sehingga ilmu yang kita cari menjadi berkah,” kata Soleh. (mahud/jaz)