Cak Imin: Musabaqoh Kitab Kuning Jaga Tradisi Keilmuan Pesantren
Jakarta – Ketua Umum DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) H Abdul Muhaimin Iskandar meyakini bahwa Musabaqoh Kitab Kuning (MKK) yang diselenggarakan Garda Bangsa dapat menjaga tradisi keilmuan pesantren. Bahkan, menjadi pijakan ajaran Islam di Tanah Air.
“Alhamdulillah, Musabaqoh Kitab Kuning PKB berjalan baik dan akan menjaga tradisi keilmuan pesantren. Ajaran aswaja harus kita lestarikan seperti melalui kegiatan Musabaqoh Kitab Kuning ini, dan jadi pijakan ajaran Islam di Tanah Air,” ujar Cak Imin panggilan dekat H Abdul Muhaimin Iskandar, Rabu, 13 April 2016.
Menurut Cak Imin, Musabaqoh Kitab Kuning PKB menjadi jambatan kontinyuitas dari tradisi memperkuat institusi pendidikan pribumi di Indonesia, yaitu pesantren.
“Kita tidak bergelut semata dengan teks-teks ortodoksi Islam. Harus berkesinambungan dengan masa depan melalui MKK PKB,” katanya.
Cak Imin menegaskan, MKK PKB dapat membuka cakrawala dalam merumuskan kembali nasib bangsa Indonesia dalam keteraturan berprilaku dan berakhlak.
Ia menambahkan, sempurnanya Islam harus dijelaskan rinci dengan satu diantaranya melalui MKK PKB, agar masyarakat tak mengagungkan diri sendiri.
]“MKK nantinya, Insya Allah dapat menjabarkan kemelut kehidupan masa kini dengan tolok ukur ayat-ayat suci Alquran dan hadis-hadis nabi,” kata Cak Imin.
Cak Imin pun tidak lupa mendoakan para santri-santri yang bertanding dalam MKK menjadi obor yang menerangi syiar Islam sebagai rahmatan lilalamin.
“Semoga santri-santri muda peserta MKK PKB menjadi obor yang menerangi syiar Islam sebagai rahmatan lil alamin,” katanya.
Cak Imin berharap MKK kelak akan bergema sebagai jawaban ilahiah terhadap benturan terhadap masalah-masalah pelik kehidupan modern yang cepat berubah.
“Terima kasih kepada semua pihak, Garda Bangsa dan Garda Santri yang bekerja keras demi terselenggaranya MKK PKB,” tandasnya. (us/net)