Melirik Takhashush Kitab Kuning di Kota Santri

Gambar Ilustrasi

Pendalaman kitab kuning kembali mulai banyak diminati banyak santri. Perjuangan para perintis tidak sia-sia.

LOMBOK – Madrasah Aliyah Mu?allimin Nahdlatul Wathan (NW), Pancor Kecamatan, Selong Kabupaten, lombok Timur, semakin menunjukkan kemajuan signifikan. Berdirinya ‘Takhashshush Nukhbatul Fikri’ menjadi salah satu bukti.

Takhashshush ini mulai dirintis beberapa orang lulusan Ma’had Darul Qur’an Walhadits (MDQH) Almajidiyyah Asy Syafi’iyyah NW Pancor sejak tahun 2007 lalu. Hasan Asy’Ari, Suherjan, Muhammad Ramli dan Munawir Ghazali adalah diantara para perintisnya.

Tentunya, semua yang diperjuangkan tidak selalu berjalan dengan mulus. Banyak jalan berliku yang harus dilalui. Namun, berbekal tekad dan semangat tinggi tentang pendalaman kitab kuning (kutub al-turats) untuk siswa tingkat Aliyah, maka wadah itu sampai saat ini tetap eksis dan mulai banyak diminati banyak santri.

Hal ini terbukti dengan semakin bertambahnya anggota. Untuk tahun ini ada 128 anggota yang aktif mengikuti semua bentuk kegiatan didalamnya.

Dalam Takhashshush ini, santri yang tergabung setiap malam diberikan materi-materi tentang Nahwu, shorof, Al Muhadatsah (percakapan bahasa arab), latihan membaca kitab, Tahfidzul Qur’an (hafal qur?an), dan Tilawatil Qur’an.

Semua materi ini diberikan secara terjadwal oleh para ustadz dan ustadzah sesuai dengan bidang masing-masing. Para pembimbing dalam kegiatan ini rata-rata bergelar sarjana Al-Qur’an dan ada juga yang sudah bergelar master (S2).

Dalam perjalanannya, seperti dikutip lombokita.com, takhashshush telah banyak menorehkan prestasi. Diantaranya juara II qirokatul kutub tahun 2011, juara II lomba pidato bahasa arab pada tahun 2012. (saif/hady)

Terkait

Daerah Lainnya

SantriNews Network