Pilpres 2014
Ribuan Warga Nahdliyin Istighasah Doakan Kemenangan Prabowo
Forum Silaturahmi Santri dan Seniman Jawa Barat mendeklarasikan dukungan terhadap pasangan calon presiden Prabowo -Hatta Rajasa di Rumah Pemenangan Prabowo-Hatta, Jalan Ir H Djuanda, Kota Bandung, Ahad, 22 Juni 2014 (tribunnews/santrinews.com)
Trenggalek – Ribuan warga nahdliyin dari berbagai penjuru daerah di Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur, Sabtu, 28 Juni 2014 menggelar istighasah bersama barisan pendukung Prabowo-Hatta dan mendoakan kemenangan pasangan capres-cawapres nomor urut 1 itu.
Kegiatan yang dikemas dalam acara “Istighasah Akbar Menyambut Ramadhan dan Deklarasi Trenggalek untuk Indonesia Satu” itu menjadi ajang klarifikasi atas isu penghapusan tradisi serta nilai-nilai NU apabila Prabowo-Hatta terpilih sebagai pemimpin Indonesia periode 2014-2019.
Bertempat di Lapangan Kecamatan Karangan, Kabupaten Trenggalek, kampanye yang diikuti lebih dari lima ribu warga nahdliyin itu sempat dihadiri Ketua Tim Pemenangan Prabowo-Hatta, Mahfud MD.
Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) yang sempat digadang-gadang sebagai calon pemimpin bangsa dari kalangan Nahdliyin itu hanya menyampaikan orasi sebentar.
Orasi yang menggebu disampaikan Mahfud MD disambut meriah ribuan warga nahdliyin maupun barisan pendukung Prabowo-Hatta yang datang dari berbagai pelosok daerah di Kabupaten Trenggalek.
Massa bahkan kompak melantunkan bacaan shalawat nabi saat tokoh intelektual NU itu mengajak mereka mendoakan kemenangan pasangan Capres/Cawapres Prabowo-Hatta.
Sayang, Mahfud yang didapuk sebagai juru kampanye utama dalam kegiatan penggalangan massa tersebut tidak bisa berlama-lama di Trenggalek.
Kepada ribuan warga nahdliyin dan simpatisan pendukung Prabowo-Hatta, Mahfud yang datang menggunakan helikopter sejak pukul 09.00 WIB kemudian berpamitan untuk terbang menuju Sampang, Madura.
“Mohon maaf hanya sebentar. Saya sudah ditunggu warga nahdliyin lain di Madura untuk menggelar kampanye akbar pemenangan Pak Prabowo di sana,” katanya mengakhiri orasinya.
Tak berapa lama setelah melepas kepergian Mahfud MD dan rombongan, sejumlah kiai NU dari berbagai daerah di Trenggalek kemudian memimpin kegiatan istighasah akbar menyambut Ramadhan sekaligus membacakan Deklarasi Trenggalek untuk Indonesia satu.
Beberapa jam sebelumnya, Capres nomor urut 2 Joko Widodo (Jokowi) juga sempat singgah di Trenggalek, setelah melakukan rangkaian kunjungan mulai dari Kabupaten Banyuwangi, Jember, Malang, Blitar, dan Tulungagung.
Di Trenggalek, seperti dilansir Antara, Jokowi yang tiba pada Sabtu dini hari sekitar pukul 02.00 WIB sempat singgah di pusat jajanan keripik tempe di Dusun Kranding, Desa Bendorejo, Kecamatan Pogalan.
Tidak hanya membeli sejumlah jajanan khas Trenggalek, capres yang diusung PDIP dan sejumlah partai koalisi tersebut juga sempat berorasi di hadapan ratusan pendukung dan simpatisannya yang rela menungguinya meski hingga larut malam/dini hari.
Trenggalek menjadi salah satu daerah perebutan suara di antara kubu pasangan Capres/Cawapres Prabowo-Hatta dan Jokowi-Jusuf Kalla dalam pilpres 9 Juli.
Hal ini ditandai dengan terbelahnya suara nahdliyin di daerah yang dikenal memiliki seribu pondok pesantren di berbagai pelosok daerah tersebut. (jaz/ahay)