Kepada Maut yang Tak Perlu Dijemput
Oleh: Djoko Bikoasih
Kiranya sudah tak terhitung nafas ini behembus
Masih ada saja yang melupakannya.
Oleh tidurnya mereka pura-pura mati
Pada sadarnya mereka hanya bisa lari
Setelah itu, kita menganggapnya tiada
Lalu pergi sesuka hati.
Kepada maut yang tak perlu dijemput,
Dengarkanlah curhatan kami
“dalam keinginan yang tertinggi,
Kami tak ingin mati.
Masih banyak janji janji yang belum ditepati
Masih banyak hati yang tersakiti oleh kami”
Maka kepada maut yang tak perlu dijemput,
Izinkan kami menantimu dipersimpangan yang suci
Dimana tiada hati yang tersakiti lagi
Atau bumi berubah menjadi sunyi
Kepada maut yang tak perlu dijemput,
Dalam hidup, kita ingin menepati janji
Pada mati , kita ingin menyelesaikannya.
Cai Biru, 16 February 2017
Djoko Bikoasih, penikmat sastra. Sedang belajar di Komunitas Sastra Wengi (KSW) Bandung.