Virus Corona

Wabah Terbesar Sejak Zaman Nabi dan Cara Ulama Menanggulanginya

Pandemi yang telah menjangkiti penduduk bumi bernama virus Corona atau Covid-19, telah merenggut ratusan jiwa, dan menyebabkan banyak penduduk bumi menderita sakit.

Belum pula kelumpuhan ekonomi dan ketakutan masyarakat untuk keluar rumah. Ayah takut kepada anaknya, warga takut kepada tetanggnya dan musibah-musibah lain yang disebabkan virus corona ini.

Zaman dahulu ternyata sudah pernah terjadi. Disebutkan oleh Abu Hasan Al Madaini dalam kitab Al Adzkar min Kalami Sayyidil Abrar karangan Abu Zakaria Muhyiddin Yahya bin Syarof An Nawawi Muhyiddin.

قال أبو الحسن المدائني : كانت الطواعين المشهورة في الإسلام خمسة : طاعون شيرويه بالمدائن في عهد رسول الله سنة ست من الهجرة ،
ثم طاعون عمواس في زمن عمر ابن الخطاب رضي الله عنه كان بالشام ، مات فيه خمسة وعشرون الفا ، ثم طاعون في زمن ابن الزبير في شوال سنة تسع وستين ، مات في ثلاثة أيام في كل يوم سبعون ألفا ، مات فيه لانس بن مالك رضي الله عنه ثلاثة وثمانون ابنا ، وقيل ثلاثة وسبعون ابنا ، ومات لعبد الرحمن بن أبي بكرة أربعون ابنا ، ثم طاعون الفتيات في شوال سنة سبع وثمانين ، ثم طاعون سنة إحدى وثلاثين ومائة في رجب و اشتدّ في رمضان ، وكان يحصى سكة المربد في كل يوم الف جنارة ، ثم خف في شوال .

Thaun paling mashur dan paling besar yang pernah terjadi dalam sejarah Islam ada lima. (1). Tha’un Syirawaih, yang terjadi pada zaman Nabi SAW yakni pada tahun keenam hijriah. (2). Tha’un ‘Amwas, terjadi pada masa khalifah Umar bin al-Khaththab. Wabah tersebut melanda hingga negeri Syam hingga mengakibatkan 25.000 orang meninggal dunia. (3). Tha’un yang terjadi pada zaman Ibnu Zubair yaitu pada Syawwal 69 Hijriah yang menyebabkan kematian selama tiga hari. Dalam setiap harinya ada 70.000 orang meninggal. (4). Tha’un Fatayat pada Syawwal 87 H. Yang terkena wabah tersebut mayoritas para gadis, hingga disebut fatayat. (5). Tha’un yg terjadi pada Rajab 131 H, dan semakin parah pada bulan Ramadhan, dan terhitung di perkampungan al-Mirbad dalam setiap harinya terdapat seribu jenazah, kemudian mereda pada bulan Syawalnya.

Dan kemudian bagaimana cara menanggulanginya agar wabah tidak semakin meluas, Ibnul Qoyim dalam kitab Zaadil Ma’ad memberikan tips.

وفي الأرض التي قد وقع بها الطاعون عدة حكم إحداها : تجنب الأسباب المؤذية ، والبعد منها . الثانية : الأخذ بالعافية التي هي مادة المعاش والمعاد . الثالثة : أن لايستنشقوا الهواء الذي قد عفن وفسد فيصبهم المرض . . . . الرابعة : أن لايجاوروا المرضى الذين قد مرضوا بذلك ، فيحصل لهم بمجاورتهم من جنس أمراضهم . الخامسة : حمية النفوس عن الطيرة والعدوى ؛ فإنها تتأثر بها ، فإن الطيرة على من تطير بها ،
زاد المعاد ( 44 / 4 – 45)

1. Hindari dan jauhi apapun yang bisa membuat anda terinfeksi wabah: Isolasi.
2. Jaga kesehatan dengan baik sebagai modal hidup di dunia dan akhirat: Take care of your health.
3. Jangan menghirup udara yang sudah tercemar: Face mark
4. Jangan mendekat atau berdekatan dengan orang yang sudah terkena penyakit: sosial distancing
5. Menjaga diri dari kabar burung, karena mempercayainya bisa menarik pada dampak negatif. Tetap positive thingking.

Semoga yang meninggal dari saudara kita mendapatkan pahalanya orang Syahid dan yang sakit diantara kita diberikan kesembuhan. Dan yang sehat semoga dijauhkan dari penyakit ini. Wallahul Musta’an.

Salam Takdzim

Ahmad Zain Bad, Pondok Pesantren An Nur II Al Murtadlo Bululawang Malang.

Terkait

Tarikh Lainnya

SantriNews Network