Keuatamaan dan Niat Puasa Dzulhijjah
Dzulhijjah adalah salah satu bulan yang dimuliakan Allah SWT. Di dalamnya terdapat kewajiban haji bagi umat Islam yang mampu menunaikannya.
Sementara bagi orang yang tidak mampu dianjurkan memperbanyak amalan sunah, seperti sedekah, puasa, hingga shalat Idul Adha.
Anjuran memperbanyak amal saleh termaktub dalam beberapa hadits. Misalnya hadits riwayat Ibnu ‘Abbas yang ada di dalam Sunan At-Tirmidzi:
قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: ما من أيام العمل الصالح فيهن أحب إلى الله من هذه الأيام العشر
“Rasulullah SAW berkata: Tiada hari lain yang lebih disukai Allah SWT untuk beramal shaleh atau ibadah seperti sepuluh hari ini,” (HR At-Tirmidzi).
Hadits ini menunjukkan bahwa 10 hari pertama bulan Dzulhijjah adalah waktu mulia untuk melakukan amalan-amalan sunah, termasuk anjuran puasa 9 hari pada awal Dzulhijjah.
Dengan demikian, puasa sunah Dzulhijjah dilakukan pada tanggal 1-7 Dzulhijjah.
Hadis yang menjadi salah satu dasar keutamaan atau kesunnahan puasa Dzulhijjah yang dilaksanakan pada tanggal 1-7 adalah sebagai berikut:
عَنْ بَعْضِ أَزْوَاجِ النَّبِىِّ – صلى الله عليه وسلم- قَالَتْ كَانَ رَسُولُ اللَّهِ – صلى الله عليه وسلم- يَصُومُ تِسْعَ ذِى الْحِجَّةِ وَيَوْمَ عَاشُورَاءَ وَثَلاَثَةَ أَيَّامٍ مِنْ كُلِّ شَهْرٍ أَوَّلَ اثْنَيْنِ مِنَ الشَّهْرِ وَالْخَمِيسَ
“Dari salah seorang istri Nabi SAW berkata: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa berpuasa pada sembilan hari awal Dzulhijjah, pada hari ‘Asyura’ (10 Muharram), berpuasa tiga hari setiap bulannya,” (HR. Abu Daud no. 2437).
Niat Puasa Sunnah Bulan Dzulhijjah
Berikut adalah niat Puasa Dzulhijjah yang dibaca di hari 1,2,3,4,5,6, dan 7 Dzulhijjah.
نَوَيْتُ صَوْمَ شَهْرِ ذِيْ الْحِجَّةِ سُنَّةً لِلَّهِ تَعَالَى
Artinya: Saya niat puasa sunnah bulan Dzulhijjah karena Allah Ta’ala. (*)