KH Muzakki Ridwan, Guru Penebar Cahaya Al-Quran

KH Muzakki Ridwan (santrinews.com/istimewa)

Innalillah wa Inna ilaihi raji’un, telah wafat KH Muzakki Ridwan, pada Sabtu malam Ahad, 30 Nopember 2019. KH Muzakki Ridwan bagi kami bukan hanya sekadar guru, tapi beliau adalah murabbi ruhii wa jasadii dan beliau adalah penebar cahaya Al Qur’an.

Kami mengenal KH Muzakki Ridwan cukup lama, di pondok saja sepuluh tahun lebih dan terus tidak putus hingga kami pulang ke kampung halaman rumah di Jember.

Kiai Muzakki sosok figur yang istikamah mendampingi Pengasuh Pondok Pesantren Salafiyah Syafi’iyah Sukorejo Situbondo. Mulai KHR As’ad Syamsul Arifin, KHR Achmad Fawaid As’ad, hingga KHR Achmad Azaim Ibrahimy.

Baca juga: Imam al-Ghazali, Kiai Asad, dan Mahad Aly

Awal beliau mendapingi KHR As’ad Syamsul Arifin yang juga sekaligus sebagai menantu, berdomisili di timur dalemnya Kiai As’ad dengan berbagai amanah sebagai pengurus Pondok Pesantren. Salah satu yang kami nututi saat di pondok adalah beliau sebagai Ketua Keamanan Pondok Pesantren.

Waktu beliau menjadi Ketua Keamanan dengan jumlah santri lebih dari sepuluh ribu, Kiai Muzakki bukan hanya berikhtiar dengan peraturan ansih. Kiai Muzakki kerapkali memberikan ijazah wiridan yang harus dibaca oleh para santri melalui surat edaran ke kamar-kamar pondok. Wiridan itu bukan hanya terkait situasi Pondok Pesantren, tapi juga kondisi Nahdlatul Ulama dan Negara.

Dimasa Pengasuh Pondok Pesantren Sukorejo KHR Achmad Fawaid As’ad, Kiai Muzakki Ridwan diberi amanah menjadi pemangku Madrasatul Qur’an, yang mendidik para santri menjadi Hafidzul Qur’an. Lembaga MQ berkembang pesat sehingga banyak para Santri yang hafal Al-Qur’an tersebar bukan hanya dalam negeri tapi juga di luar negeri.

Kiai Muzakki kami lihat sangat setia mengikuti, membela dan memperjuangkan apa yang menjadi keputusan Pengasuh, misalnya arah perjuangan politik KHR Achmad Fawaid As’ad, baik ketika di PKB, di PPP , maupun dalam konteks pemilihan Presiden dan Gubernur.

Kami pernah diajak keliling beliau, baik di Kalimantan Barat, NTB dan di daerah lain untuk perjuangan politik. Terakhir beliau berjuang untuk kemenangan Khofifah Indar Parawansa jadi Gubernur Jawa Timur, KH Salwa Arifin jadi Bupati Bondowoso dan Jokowi-KH Ma’ruf Amin jadi Presiden dan Wakil Presiden.

Kami yakin dikabulkannya dukungan beliau tersebut salah satunya adalah berkah munajah doa-doa beliau yang dikabulkan Allah SWT.

Sungguh sangat banyak amal jariyah beliau, terutama sebagai murabby para santri khususnya para Hafidzul Qur’an , sehingga sangat sesuai bila beliau kita katakan sosok figur kiai penebar cahaya Al Qur’an.

Kini beliau sudah pulang ke Rahmatullah, berkumpul dengan para pendiri dan pengasuh Pondok Pesantren Salafiyah Syafi’iyah Sukorejo. Semoga beliau min ahlil Jannah, mudah-mudahan kami selalu memperoleh tetesan barokah beliau di dunia dan akhirat. Amin! (*)

Jember, 1 Desember 2019

HM Misbahus Salam, Alumni Pondok Pesantren Salafiyah Syafiiyah, Sukorejo Situbondo (1985-1997), kini Ketua Baznas Jember.

Terkait

Uswah Lainnya

SantriNews Network